Jumat, 30 Mei 2014 1 komentar

Teman Hidup


“Perjalanan kita cukup panjang sayang”
Katamu suatu hari sambil sibuk dengan buku-bukumu, masih sempat-sempatnya berbicara sok keren.
Terimakasih sudah sejauh ini menemaniku melangkah dalam remang-remang jalan masa depan, menyelami garis-garis rencana Tuhan antara nasib, takdir dan perencanaan manusia. Kita bergulat dengan waktu dan berkali-kali kita pernah mengalami kalah, tapi kita tetap ingin melangkah bersama.
Sudah kubilang bukan, berjalan di atas remang-remang masa depan tak semudah saat tersenyum melihat pelangi, maka tetaplah kuat bila suatu hari jalan semakin sulit, mendaki, berduri tetaplah kuat, jangan menyerah, sebab kita sudah memulainya dengan kaki-kaki yang masih kecil, tangan yang belum sepenuhnya mampu merangkul, dan pundak yang masih belajar memikul beban, sebab itu jangan menyerah dan tetaplah bersamaku, menghadapi deras waktu.
Jika suatu hari kamu merasa perjalanan kita teramat berat dihadapi, ingat betapa berat pula kita memulai langkahnya, ingat juga betapa berat kita menarik ulur waktu dan perasaan kita, sebab itu kita harus lebih kuat menghadapi waktu, aku, kamu akan melaluinya bersama.

Tetaplah bersamaku, jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia.


Tulus-Teman hidup 
Dia indah meretas gundahDia yang selama ini ku nantiMembawa sejuk, memanja rasaDia yang selalu ada untukku
Di dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu
Kau milikku, ku milikmuKau milikku, ku milikmu
Di dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terang
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu
Bila di depan nantiBanyak cobaan untuk kisah cinta kitaJangan cepat menyerahKau punya aku, ku punya kamu, selamanya kan begitu
Tetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktu
kau milikki, ku milikmukau jiwa yang selalu aku puja 


30 Mei 2014
Akhir bulan yang manis... 



Minggu, 25 Mei 2014 1 komentar

Aku dan impian-impianku, :)

Tempat-tempat (negara) yang ingin aku kunjungi :

1. Mekkah

2. Australia 



3. Jepang 


4. Spanyol (Andalusia)

5. Prancis (paris)

Gulali manisku, apa kau mau menemaniku kesana? kita berdua, hanya berdua saja, :)
0 komentar

Dear : A-Z (Spasi)


Mendadak kita menjadi satu kesatuan yang tak saling mengenal, seolah aku tak tahu siapa kamu, aku mengabaikan apapun tentangmu dan kurasa kau pun begitu, seolah tak mengenalku dan mengacuhkan keluhan-keluhanku.
Sejauh ini aku tak mengapa, kurasa kau pun baik-baik saja, aku tahu, aku sadar terkadang jarak memang penting, suatu saat dimana perasaan kita terlampau dalam dan kita tak sanggup lagi menampungnya, maka membuat jarak, membuat jeda akan menjadi solusi baik untuk kita, sebab rindu, perasaan yang kita sebut itu dalam benak kita, terlampau besar, hingga bagiku tak ada lagi ruang untuk menyimpannya, sementara jarak menjadi satu masalah yang tak pernah bisa kita atasi.
Sejauh ini aku tak mengapa, sebab aku tahu, dalam diam kita, dalam do’a-doa kita, saat aku mengingatmu dengan al-Qur’an yang ada namamu di dalamnya, yang kutulis juga namaku, mengingat cerita mengapa ia bisa sampai padaku, aku menjadi amat yakin, bahwa kau memang sudah beritikad baik untukku, untuk kita dan masa depan kita.
Sebab itu, jeda yang menjadi penghalang baik perasaan yang terlampau dalam ini, membuat kita bisa menjadi lebih baik hingga ayat al Qur’an itu bisa menjadi layak untuk kita “perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, begitupula sebaliknya laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik”.
Jadi, baik-baik disana, dan tak usah khawatir aku pun baik-baik disini, selalu ingat akan harapan dan impian kita untuk masa depan dalam do’a-do’a kita...
Amin..
Semoga Allah selalu memudahkan urusanmu gulali manisku, J






Jumat, 16 Mei 2014 0 komentar

Dear : A-Z (di Negri Antah Barantah Episode 3)


Gulali manisku, apakabarmu disana? Entah mengapa ada saja hal-hal kecil yang membuatku ingat padamu, tiap kali membuka laptop, tiap kali ada hujan, tiap kali memandang langit sore, matahari tenggelam, memandangi jalanan lewat jendela, ingatanmu mendadak muncul begitu saja, bukan tak ingin, tapi aku tak ingin mengingatmu keterlaluan, bukankah sesak menahan rindu yang berkepanjangan dan mengingatmu diam-diam? Jadi aku tak ingin terus mengingatmu dalam aktivitasku...
Tapi lagi-lagi kali ini aku mengingatmu, sebab aku bertemu seseorang yang sangat keren tak terkira, ah jauh lebih keren dengan sok kerenmu, haha.. dia seorang doktoral di Universitas Sains Malasyia, sebab hari-hari kemarin hariku disibukkan di malasyia, mengurus visa dan macam lain hal, jadi aku menginap di flat milik doktor itu, dia sangat sederhana bahkan aku sempat kaget saat tahu ternyata dia orang berpengaruh di USM (universitas bergengsi di pulau pineeng malasyia), seorang doktor dan punya anak-anak yang sangat luar biasa, banyak hal yang beliau ceritakan padaku, tentang proyek beliau bimbing mahasiswa s2 dan s3 di 3 negara, kuliah jarak jauh antar negara, tawaran beliau untuk bisa s2 di USM, bercerita anak-anaknya yang homeschooling dengan beliau sendiri, di rumahnya tempat privat mahasiswa yang ingin belajar bahasa, anak-anaknya yang bisa berbagai bahasa, anaknya juga yang kelas akselerasi, semua itu beliau sendiri yang didik, menurutnya bisa sekolah, kuliah dan dapat gelar tak perlu masuk sekolah dan kuliah secara formal, banyak baca buku, belajar pada orang yang ahli, banyak bertanya, hal-hal itulah yang penting, maka saat sampai rumahnya, banyak sekali mahasiswa yang belajar di rumahnya setiap hari. Beliau juga menawarkan secara Cuma-Cuma membuka kelas untukku dan teman-teman dari indonesia untuk belajar di rumahnya, ah sayang sekali jarak yang agak jauh sedikit menghambat, ya kemungkinan Cuma bisa saat liburan.
Aku jadi mengingatmu, sebab tiba-tiba aku berimajinasi tentang kita, tentang bagaimana kita nanti, aku ingin kau pun bisa sehebat beliau, bahkan bisa lebih dari itu dan aku akan menemanimu selalu melalui semua itu, mendidik anak-anak kita menjadi orang-orang yang lebih keren dari ayah dan ibunya, mengingat semua itu membuatku menjadi merasa sangat kerdil, ah betapa bodohnya aku dan kau dengan segala kelebihanmu, aku jadi malu, sungguh aku malu dengan banyak kekuranganku. Apa kau masih dengan lapang dada menerima kekuranganku? Aku takut, sebab betapa banyak perempuan yang lebih keren dan berkelebihan dariku..
Gulali manisku, apa tak mengapa bila nanti kau tahu betapa banyak kekurangan yang kumiliki sementara kau berharap aku lebih dari itu, apa tak mengapa?
Aku jadi mengingatmu, sebab aku ingin kita kelak bisa menjadi orang-orang yang berhasil mendidik anak-anaknya, berhasil menjadi yang bermanfaat untuk banyak orang, berhasil menjadi penerus para alim ulama yang sangat jauh bila diukur kadar ilmunya, aku sadar aku yang sangat kecil, tapi aku bermimpi, untuk itu kuajak kau dalam mimpiku, dan ajak aku juga dalam mimpimu, maka kita lalui dan wujudkan mimpi-mimpi kita sejauh yang kita bisa, yang kita mampu karena aku ingin melalui semua kesulitan itu bersamamu, untuk meraih bahagia yang berkepanjangan di suatu hari kelak..
Gulali manisku, bila dalam sepersekian detik, menit atau jam tiba-tiba mendadak aku ada dalam pikiranmu, hehe, kuharap kau mengajakku dalam impian-impian yang selalu kau bilang absurd, lalu simpan baik-baik dalam ingatanmu aku orang pertama yang siap menemanimu untuk mewujudkan impian absurd itu... :-*
Iya, sebab aku ingin melalui semua itu bersamamu....
Selamat tidur gulali manisku.





16-05-14
00.00


Selasa, 13 Mei 2014 0 komentar

Dear : Nay (Nasehat dari kekasih gelap)


Nay, terkadang Allah memang punya cara terbaik untuk menguji kita, ingin tahu sejauh mana kita mampu bertahan di banyak hal yang tidak diduga, tak terkendali dan yang tak pernah kita pikirkan. Masihkah kita bisa bersyukur atau makin menjadi kufur?
Nay, di belahan bumi lain banyak orang yang mati kelaparan, tak bisa sekolah, cacat mental, cacat fisik, tak punya keluarga, hidup sendirian di jalanan, tak makan berbulan-bulan, ah mungkin kau hanya bisa tahan tak makan sehari atau dua hari bagaimana dengan mereka yang harus mencari-cari makanan sisa, sampah kotor di pasar, meminta-minta di lampu merah, menjual segala hal, sampai-sampai tak punya jalan lain untuk hidup, diri pun mereka jual dengan keyakinan besar untuk bisa hidup, masih banyak sekali yang kesulitan, apa masih tak cukup untuk membuat kita bersyukur?
Nay, Allah itu sayang sekali padamu, dia hanya sedang membuatmu bisa jadi manusia yang lebih baik, lebih sabar, lebih bisa bersyukur, lebih bisa melihat bahwa banyak hal kecil yang terlupakan juga banyak hal besar yang amat bahagia bila diingat dan dinikmati.
Nay jangan khawatir, selama masih bisa tidur nyenyak, makan masih bisa enak, masih bisa mandi sehari dua kali, masih bisa tersenyum manis, masih ada orang-orang yang juga sama perasaannya denganmu tandanya masih jadi manusia yang diberi kecukupan dan normal, jadi apa yang mesti ditakutkan?
Nay, ini waktunya untuk nay bercermin, jadi pribadi yang lebih baik dan pandai bersyukur, ah bukannya nay juga tahu orang yang pandai bersyukur akan Allah tambah nikmatnya, jadi baik-baik saja, memang untuk bisa mencapai ketinggian dan kenikmatan kita perlu berada dibawah.
So, all is well... baik-baik saja, tersenyum manis saat bangun pagi, di siang yang terik, sore yang indah dan di malam yang gemerlap....
Nay, mengeluh bukan solusi, ia hanya akan menambah beban pikiran, sebaiknya nay jalani, nikmati dan anggap semua yang saat ini terjadi, yang nay lalui adalah cara Allah sedang berkomunikasi dengan kita, jalan terbaik untuk kenikmatan yang akan diraih suatu hari nanti...
Selamat tidur nay gadis yang insyaAllah disayang Allah....




23.00

13 mei 2014
0 komentar

Dear : A-Z (Mendadak Berpikir Absurd)


Hey gulali manisku, aku ingin kau tak usah khawatir bila suatu hari nanti saat langit kita sudah sama, aku baik-baik saja bila nanti kita harus membangun semuanya dari nol, aku baik-baik saja bila rumah kita nanti kecil, sempit dan isinya hanya ada satu kasur untuk berdua, satu lemari, dapur sempit, kamar mandi kecil, aku sungguh baik-baik saja, kau tak perlu khawatir sebab aku ingin bersama denganmu memulai semua itu dari awal, aku ingin bersamamu berusaha, bersusah payah, berkeringat, dan merasakan bagaimana pahit dan susahnya mencari kebahagiaan, iya aku hanya ingin bersamamu, sebab buatku merasakan pahit dan susah berdua akan membuat kita lebih paham, membuat kita lebih saling menyayangi, membuat kita lebih tahu bahwa hidup ternyata memang seperti roda, adakalanya di bawah juga di atas, dan aku ingin melalui semua itu denganmu..
Sebab pun aku tak ingin bersamamu di masa-masa yang bahagia saja, aku tak ingin kau berusaha sendirian, aku tak ingin kau berkeringat sendirian sementara aku duduk manis merasakan itu setelah susahmu yang kau usakan tanpa bersamaku, aku tak ingin itu, sebab bahagia buatku adalah kita bisa memulai dari hal kecil untuk menjadi besar bersama-sama.
Hey kau yang kulukis bayanganmu di kaki langit menjelang senja, sebab itu jangan khawatir, tak ada bahagia yang secepat Tuhan mengucapkan mantra “kun fa yakun”, tak ada, itu hanya mantra milik Tuhan, manusia harus berusaha dengan keras supaya dunia mau lunak padanya, sebab itu aku baik-baik saja bila nanti saat langit kita sama, mungkin aku harus menahan gila belanjaku, kau harus menahan gila bukumu, aku harus menahan komik-komik conanku, ah apa nanti aku masih menyukai si lelaki pecinta misteri yang membuat wanita menunggu begitu lama itu, dan kau pun harus menahan gila lotek dan kacangmu itu, hahaha, bukankah aku yang gila makan? Jadi, aku sungguh baik-baik saja bila itu terjadi, sebab suatu saat kau, aku, kita bisa meluruhkan keinginan-keinginan kita, kerinduan kita, kesukaan kita setelah susah yang cukup untuk bahagia yang panjang.
Jadi jangan khawatir, sebab aku ingin menjadi perempuan luar biasa untuk pasangannya, yang tak sekedar membuatkan sarapan pagi, menyucikan pakaian, membersihkan rumah, yang tak sekedar itu, aku ingin menjadi perempuan luar biasa yang akan disebut-sebut orang dengan “dibalik laki-laki yang hebat ada perempuan yang juga hebat”, sebab itu jangan khawatir, aku, kamu, kita bisa melaluinya bersama, kurasa itu akan lebih indah...





00.00
Hahaha, mendadak pikiran absurdku muncul....

Selamat tidur gulali manis, J
Senin, 12 Mei 2014 0 komentar

Dear : A-Z (Edisi di Negri Antah Barantah Episode 2)


Hey, kau yang namanya kusebut dalam do’aku, seharian ini aku berdo’a dalam diam terus menerus berharap hujan datang, kau tahu, di sore yang indah saat tiba-tiba aku mengingatmu gerimis begitu saja turun dan akhirnya hujan, akhirnya hujan, bukan kepalang senangnya menanti tetes air di tengah suhu derajat yang tak bersahabat, dan kepalang senang karena aku merasa tiap kali aku mengingatmu, seolah langit mendengar bisik itu dan menghiburku, seolah tanganmu sedang menyentuh wajahku dengan tetes air pertamanya.
Hari ini aku dapat kantor baru, ehm, semacam meja dan kursi untuk guru di kantor, apa aku terlihat aneh? Aku merasa bangga entah karena apa, sejak dulu selalu berkhayal punya kantor, duduk manis di kursi dengan meja dan tumpukan buku diatasnya, sangat keren, haha.. mungkin ini salah satu dampak banyak nonton film. Tapi memang keren kok, untuk itu nanti bila kita sudah berada di langit yang sama, aku akan memintamu membelikanku meja dan kursi untuk kerjaku, hahaha, untuk terlihat keren saja sih, em, tidak juga, mungkin untuk menulis karya-karya terbaikku, cieee... atau untuk menulis materi mengajarku, ah apapun itu pokoknya aku suka meja dan kursi untuk kerja.. hehe
Hari ini juga aku dapat jadwal mengajar, oh tidak semuanya pake huruf cacing, mau tak mau banyak bertanya juga pada guru yang paham, dan baiknya guru itu mau menjelaskan pelan-pelan dengan sabar, sepertinya aku akan membutuhkan kesabaran berkali lipat dari biasanya, karena untuk SD dan TK mereka hanya paham bahasa aneh itu, yang SMP dan SMA pun hanya sedikit yang paham inggris dan melayu, do’akan aku yah, do’akan aku banyak-banyak punya kesabaran yang luar biasa..

Apakabarmu disana? Hehe, jangan bosan mendengar keluh kesahku ya gulali manisku... hehe... 

20.20
Mei 2014
Minggu, 11 Mei 2014 0 komentar

Dear : A-Z (Edisi di Negeri Antah Barantah)


Disini panas sekali, cuaca sangat tak bersahabat, kau tahu bukan bagaimana dinginnya kotaku, maka aku harus belajar mengeja panas pada satu persatu anggota tubuhku, aku merasa kesal, mendadak kulitku bertambah kusam, bibirku pecah-pecah, keringat seperti aliran mata air sungai, dan setiap hari aku harus merasakan situasi itu, oh tidak, aku harus merasakannya selama setahun ini.
Tak hanya itu, makanan disini sangat manis dan asam, kau juga tahu bukan, 2 rasa itu yang selama ini paling sulit kuterima di lidahku, maka aku harus belajar mengeja rasa pada satu persatu lidahku, setiap kali merasai manis aku pejamkan mata, mengingatmu dari kejauhan alam bawah sadarku lalu muncul sebuah kalimat penyemangat “dia suka manis, aku harus mulai terbiasa”. Selanjutnya bisa kutelan pelan-pelan.
Hey, disini juga muslim sangat minoritas jadi tiap langkah harus hati-hati siapa tahu salah, siapa tahu tak boleh, satu persatu aku mengeja budaya yang tak pernah kualami sebelumnya, ada banyak hal yang membuatku heran dan cukup kaget, tapi kamu juga tahu bukan, sejujurnya darah yang mengalir dalam tubuhku sebahagiannya adalah darah perantau, ayah sejak kecil suka merantau, sampai akhirnya mendapat ibu yang jauh dari kampung halamnnya, kurasa meski aku sering mengeluh banyak hal padamu, tapi sejujurnya aku mudah untuk adaptasi di lingkungan baru, jadi jangan khawatir, aku baik-baik saja, dan jangan khawatir pula, aku bisa menjaga diriku..
Ah iya, aku lupa sulit sekali belajar masakan khas negri ini, sudah kubilang bukan 2 rasa manis dan asam itu berat diterima lidahku, bagaimana mungkin aku belajar memasak sementara lidahku masih tak bersahabat dengan rasa, tapi jangan khawatir aku masih mengeja satu persatu tentang memasak, tentang bumbu, tentang rasa, mana yang enak, mana yang cocok untuk lidahmu, lidah segala macam rasa mudah masuk, hihi..
Jadi guru disini rupanya juga tak mudah, bayangkan dalam sehari aku bisa mengajar dari tiap tingkatan, TK, SD, SMP sampe SMA, misal jam pagi aku ngajar SMA, bel berbunyi lari ke area bawah ngjar SD, terus ngjar TK dengan mempertahankan semangat, naik lagi ke area atas SMA, terus saja begitu setiap hari, aku membayangkannya sudah geli sendiri, alhasil sepertinya aku bakal tambah kurus dan tambah item, hahaha..
Jadi, inilah aku di negri yang entahlah harus kubilang apa, tapi aku baik-baik saja, bagaimana denganmu, di kota tempat kita bertemu dulu?




0.03

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;