Rabu, 27 Februari 2013

Mother Nature


Suatu hari, dalam hutan yang gelap, yang hanya dihuni binatang buas, jejak manusia sudah tidak lagi nampak, pepohonan menjulang tinggi, akar-akarnya panjang dan kuat merambat tanah, untuk berlindung dan bermain petak umpat ide yang cukup bagus. Main petak umpet di hutan gelap, sudah pasti tersesat.
Tanpa disadari, tak ada yang mengetahui, ternyata di hutan gelap yang dihuni binatang buas, ada sebuah taman luas indah berbunga di hutan yang paling dalam, hampir sampai di ujung hutan. Taman luas berbunga itu indah sekali, keindahannya tak pernah dilihat oleh mata manusia, kupu-kupu terbang bebas hinggap di bunga mana saja, tanah coklat tertutup rumput dan lumut hijau, di tengah taman ada sungai kecil mengalir, airnya jernih berkilau, sayang sekali tak ada yang tahu keberadaan taman indah berbunga itu.
Suatu hari, si taman indah berbunga itu mengeluh sedih pada pepohonan hutan, ia merasa dunia ini tak adil, kenapa ia terlahir berada di dalam hutan, sehingga tak ada manusia yang tahu keberadaannya, ia sangat ingin manusia menikmati keindahannya dan memujinya.
Pepohonan hutan turut bersedih akan nasib yang menimpa taman indah berbunga, ia mencoba menghibur taman indah berbunga.
Taman indah berbunga, aku turut sedih dengan nasibmu, tapi sama sepertimu aku pun merasakan kesedihan yang sama, aku juga merasa dunia ini tak adil, aku ingin hidup bersama manusia, aku ingin manusia menjadikanku tempat berlindung dan bermain, sehingga aku tak lagi merasa terasingkan.
Tanpa mereka sadari, ternyata sepasang kelinci manis hutan mendengar percakapan keduanya. Sepasang kelinci hutan itu meneteskan airmatanya.
Teman, tidak hanya kalian saja yang merasa bersedih, sungguh aku pun ingin sekali melihat manusia, bukankah manusia makhluk Tuhan yang paling sempurna, aku rasa dia akan menjaga dan merawatku lebih baik lagi dan aku bisa bermain dengan teman-temanku yang lain.
Sepasang kelinci ikut berduka.
Pada saat taman indah berbunga, pepohonan hutan dan sepasang kelinci berduka bersama, tiba-tiba entah dari arah mana asalnya, karena mereka bertiga tidak mengenal arah tentunya, cahaya indah bermunculan, terang dan menghangatkan. Semakin tinggi, semakin tinggi, sampai tak terjangkau. Tapi sinar dan hangatnya tetap terasa sampai kulit mereka masing-masing.
Bukankah itu mentari pagi?
Sepasang kelinci manis itu menunjuk ke langit.  
Mentari pagi tersenyum hangat.
Iya, aku adalah mentari pagi, ada gerangan apa kalian menangis, bukankah kehadiranku bisa menghangatkan dan menghilangkan kesedihan?
Mentari pagi bertanya sambil menghibur.
Kami merasa dunia ini tak adil, aku, taman indah berbunga, temanku, pepohonan hutan dan sepasang kelinci sangat ingin hidup diluar sana, bertemu manusia, kami yakin hidup bersama mereka jauh lebih menyenangkan dibandingkan hanya tinggal di hutan gelap ini.
Taman indah berbunga bersemangat menjelaskan.
Mengapa kalian sangat ingin hidup bersama manusia?
Tanya mentari pagi penasaran.
Karena kami tahu, manusia adalah makhluk yang paling berbeda, mereka diciptakan sempurna memiliki perasaan dan akal, mereka belajar, mereka melakukan segala hal di dunia ini, dan mereka sangat menyayangi tumbuhan dan binatang, juga hal-hal yang indah.
Sahut pepohonan hutan ikut bersemangat.
Mentari pagi hanya diam tak menjawab.
Tiba-tiba keadaan mulai sedikit gelap, cahaya mentari mulai meredup, langit pagi sedikit kelabu.
Kenapa kau bersedih mentari?
Tanya taman indah berbunga.
Aku hanya bersedih melihat keinginan kalian yang begitu besar, aku takut kalian hanya akan kecewa saat sudah bertemu manusia.
Mengapa kami harus kecewa?
Tanya sepasang kelinci penasaran.
Mentari pagi mulai bercerita.
Suatu hari, di suatu daerah, ada hutan gelap dekat perkampungan, di dalamnya terdapat banyak pepohonan, ada banyak taman indah bersembunyi, banyak binatang hidup dan tinggal di hutan itu, tidak hanya yang buas bahkan yang jinak dan baik saja mereka hidup bahagia di hutan itu.
Mereka pun saat itu merasa sedih sama seperti kalian, sangat ingin bertemu manusia. Akhirnya mereka berdo’a pada Tuhan agar dipertemukan dengan manusia. Dan do’a itu dikabulkan Tuhan. Mereka bertemu manusia, ya manusia yang tinggal di dekat hutan itu tiba-tiba saja bergerombol masuk hutan, memandangi hutan lama, meneliti satu persatu keadaan hutan.
Saat itu makhluk yang hidup di hutan sangat bahagia bertemu manusia, mereka yakin manusia bisa menjaga hutan dengan baik. Mereka saling berbisik bahagia.
Tanpa diketahui oleh makhluk hutan, ternyata gerombolan manusia yang masuk hutan punya rencana lain terhadap hutan. Mereka berencana ingin membangun gedung untuk sebuah pabrik di daerah itu.
Maka pada hari yang sudah direncanakan, para manusia itu datang ke hutan membawa banyak peralatan yang tak dikenal, satu persatu mereka mulai menebang pohon, membakar hutan, membunuh satu persatu makhluk yang hidup di hutan, merusak taman indah yang tersembunyi di dalamnya. Bahkan dalam satu detik, kelinci-kelinci hutan mati di tempat.
Semua berduka, bersedih, langit berubah hitam, asap mengepul dimana-mana, semua makhluk hutan mati saat itu juga. Tidak, manusia tidak bersedih sama sekali, mereka sungguh tidak tahu betapa marahnya hutan saat itu, mereka hanya tertawa bahagia karena rencana pembangunan pabrik akan segera terwujud.
Itu baru hutan yang tersembunyi. Belum lagi pohon-pohon dan taman yang hidup di kota, mereka akan mati dalam hitungan detik, dan berubah menjadi bangunan megah dan gedung tinggi. Mall, tempat hiburan, hotel, taman bermain dan seabreg rencana manusia atas nama uang.
Kelinci, ah jangan kira mereka merawat kelinci di kota. Justru kelinci-kelinci kecil yang masih lucu dan manis itu mereka sembelih, mereka potong kecil-kecil daging kelinci, mereka jadikan sate. Ya, sate kelinci.
Karena itulah, aku sangat bersedih kalian ingin bertemu manusia. Seharusnya kalian bersyukur masih hidup dan berada jauh dari jangkauan mereka. Kalian bisa hidup tenang dan bahagia.
Mentari pagi mengakhir ceritanya.
Taman indah berbunga, pepohonan hutan dan sepasang kelinci manis berubah pikiran saat itu juga, tidak, mereka tak pernah ingin bertemu manusia, tak pernah ingin. Tapi mereka masih terus bertanya mengapa manusia sekejam itu? Kenapa mereka tak menyayangi makhluk Tuhan lainnya?
Mereka pada akhirnya bersyukur pada Tuhan.
Terimakasih untuk kami yang masih tumbuh dan hidup dengan baik...

*Ost Mother Nature Shaffix.

10.54
Persada, Bantul/Yogyakarta.
Mari kita Jaga alam ini, tumbuhan, binatang dan makhluk Allah lainnya.... J


Lirik lagu mother nature
 Bila hutan yang hijau telah gersang 
 Bila kicau burung hanya terkurung 
Bila bening sungai berganti kelam
 Bila nyanyian alam menjadi hilang
*)
Kemana kita harus pergi 
Dimana kita kan mencari
Reff:
Kerusakan di muka bumi karena tangan-tangan manusialah semata
Dan manusialah yang akan merasakan akibatnya
Let?s start to care and love mother nature

Bila mentari tertutup asap hitam 
Bila udara tak lagi menyegarkan 
Bila kehidupan tak pedulikan alam Bila semua hanyalah keegoisan
Back to *)

Apakah kesadaran kita baru terjaga
Ketika kekuatan alam telah menurunkan bencana
Segeralah berbenah di waktu yang tersisa ?

Back to Reff:
Lets start to care and love mother nature
Now let?s start to care and love mother nature

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;