Suatu hari, dalam hutan yang gelap, yang hanya dihuni binatang buas, jejak
manusia sudah tidak lagi nampak, pepohonan menjulang tinggi, akar-akarnya
panjang dan kuat merambat tanah, untuk berlindung dan bermain petak umpat ide
yang cukup bagus. Main petak umpet di hutan gelap, sudah pasti tersesat.
Tanpa disadari, tak ada yang mengetahui, ternyata di hutan gelap yang
dihuni binatang buas, ada sebuah taman luas indah berbunga di hutan yang paling
dalam, hampir sampai di ujung hutan. Taman luas berbunga itu indah sekali,
keindahannya tak pernah dilihat oleh mata manusia, kupu-kupu terbang bebas
hinggap di bunga mana saja, tanah coklat tertutup rumput dan lumut hijau, di
tengah taman ada sungai kecil mengalir, airnya jernih berkilau, sayang sekali
tak ada yang tahu keberadaan taman indah berbunga itu.
Suatu hari, si taman indah berbunga itu mengeluh sedih pada pepohonan
hutan, ia merasa dunia ini tak adil, kenapa ia terlahir berada di dalam hutan,
sehingga tak ada manusia yang tahu keberadaannya, ia sangat ingin manusia
menikmati keindahannya dan memujinya.
Pepohonan hutan turut bersedih akan nasib yang menimpa taman indah
berbunga, ia mencoba menghibur taman indah berbunga.
Taman indah berbunga, aku turut sedih dengan nasibmu, tapi sama sepertimu
aku pun merasakan kesedihan yang sama, aku juga merasa dunia ini tak adil, aku
ingin hidup bersama manusia, aku ingin manusia menjadikanku tempat berlindung
dan bermain, sehingga aku tak lagi merasa terasingkan.
Tanpa mereka sadari, ternyata sepasang kelinci manis hutan mendengar
percakapan keduanya. Sepasang kelinci hutan itu meneteskan airmatanya.
Teman, tidak hanya kalian saja yang merasa bersedih, sungguh aku pun ingin
sekali melihat manusia, bukankah manusia makhluk Tuhan yang paling sempurna,
aku rasa dia akan menjaga dan merawatku lebih baik lagi dan aku bisa bermain
dengan teman-temanku yang lain.
Sepasang kelinci ikut berduka.
Pada saat taman indah berbunga, pepohonan hutan dan sepasang kelinci
berduka bersama, tiba-tiba entah dari arah mana asalnya, karena mereka bertiga
tidak mengenal arah tentunya, cahaya indah bermunculan, terang dan
menghangatkan. Semakin tinggi, semakin tinggi, sampai tak terjangkau. Tapi
sinar dan hangatnya tetap terasa sampai kulit mereka masing-masing.
Bukankah itu mentari pagi?
Sepasang kelinci manis itu menunjuk ke langit.
Mentari pagi tersenyum hangat.
Iya, aku adalah mentari pagi, ada gerangan apa kalian
menangis, bukankah kehadiranku bisa menghangatkan dan menghilangkan kesedihan?
Mentari pagi bertanya sambil menghibur.
Kami merasa dunia ini tak adil, aku, taman indah
berbunga, temanku, pepohonan hutan dan sepasang kelinci sangat ingin hidup
diluar sana, bertemu manusia, kami yakin hidup bersama mereka jauh lebih
menyenangkan dibandingkan hanya tinggal di hutan gelap ini.
Taman indah berbunga bersemangat menjelaskan.
Mengapa kalian sangat ingin hidup bersama manusia?
Tanya mentari pagi penasaran.
Karena kami tahu, manusia adalah makhluk yang paling
berbeda, mereka diciptakan sempurna memiliki perasaan dan akal, mereka belajar,
mereka melakukan segala hal di dunia ini, dan mereka sangat menyayangi tumbuhan
dan binatang, juga hal-hal yang indah.
Sahut pepohonan hutan ikut bersemangat.
Mentari pagi hanya diam tak menjawab.
Tiba-tiba keadaan mulai sedikit gelap, cahaya mentari mulai meredup, langit
pagi sedikit kelabu.
Kenapa kau bersedih mentari?
Tanya taman indah berbunga.
Aku hanya bersedih melihat keinginan kalian yang begitu
besar, aku takut kalian hanya akan kecewa saat sudah bertemu manusia.
Mengapa kami harus kecewa?
Tanya sepasang kelinci penasaran.
Mentari pagi mulai bercerita.
Suatu hari, di suatu daerah, ada hutan gelap dekat perkampungan, di
dalamnya terdapat banyak pepohonan, ada banyak taman indah bersembunyi, banyak
binatang hidup dan tinggal di hutan itu, tidak hanya yang buas bahkan yang
jinak dan baik saja mereka hidup bahagia di hutan itu.
Mereka pun saat itu merasa sedih sama seperti kalian, sangat ingin bertemu
manusia. Akhirnya mereka berdo’a pada Tuhan agar dipertemukan dengan manusia.
Dan do’a itu dikabulkan Tuhan. Mereka bertemu manusia, ya manusia yang tinggal
di dekat hutan itu tiba-tiba saja bergerombol masuk hutan, memandangi hutan
lama, meneliti satu persatu keadaan hutan.
Saat itu makhluk yang hidup di hutan sangat bahagia bertemu manusia, mereka
yakin manusia bisa menjaga hutan dengan baik. Mereka saling berbisik bahagia.
Tanpa diketahui oleh makhluk hutan, ternyata gerombolan manusia yang masuk
hutan punya rencana lain terhadap hutan. Mereka berencana ingin membangun
gedung untuk sebuah pabrik di daerah itu.
Maka pada hari yang sudah direncanakan, para manusia itu datang ke hutan
membawa banyak peralatan yang tak dikenal, satu persatu mereka mulai menebang
pohon, membakar hutan, membunuh satu persatu makhluk yang hidup di hutan,
merusak taman indah yang tersembunyi di dalamnya. Bahkan dalam satu detik, kelinci-kelinci
hutan mati di tempat.
Semua berduka, bersedih, langit berubah hitam, asap mengepul dimana-mana,
semua makhluk hutan mati saat itu juga. Tidak, manusia tidak bersedih sama
sekali, mereka sungguh tidak tahu betapa marahnya hutan saat itu, mereka hanya
tertawa bahagia karena rencana pembangunan pabrik akan segera terwujud.
Itu baru hutan yang tersembunyi. Belum lagi pohon-pohon dan taman yang
hidup di kota, mereka akan mati dalam hitungan detik, dan berubah menjadi
bangunan megah dan gedung tinggi. Mall, tempat hiburan, hotel, taman bermain
dan seabreg rencana manusia atas nama uang.
Kelinci, ah jangan kira mereka merawat kelinci di kota. Justru
kelinci-kelinci kecil yang masih lucu dan manis itu mereka sembelih, mereka
potong kecil-kecil daging kelinci, mereka jadikan sate. Ya, sate kelinci.
Karena itulah, aku sangat bersedih kalian ingin bertemu manusia. Seharusnya
kalian bersyukur masih hidup dan berada jauh dari jangkauan mereka. Kalian bisa
hidup tenang dan bahagia.
Mentari pagi mengakhir ceritanya.
Taman indah berbunga, pepohonan hutan dan sepasang kelinci manis berubah
pikiran saat itu juga, tidak, mereka tak pernah ingin bertemu manusia, tak
pernah ingin. Tapi mereka masih terus bertanya mengapa manusia sekejam itu?
Kenapa mereka tak menyayangi makhluk Tuhan lainnya?
Mereka pada akhirnya bersyukur pada Tuhan.
Terimakasih untuk kami yang masih tumbuh dan hidup dengan baik...
*Ost Mother Nature Shaffix.
10.54
Persada, Bantul/Yogyakarta.
Mari kita Jaga alam ini, tumbuhan, binatang dan makhluk Allah lainnya.... J
Lirik lagu mother nature
Bila hutan yang hijau telah gersang
Bila kicau burung hanya terkurung
Bila bening sungai berganti kelam
Bila nyanyian alam menjadi hilang
*)
Kemana kita harus pergi
*)
Kemana kita harus pergi
Dimana kita kan mencari
Reff:
Kerusakan di muka bumi karena tangan-tangan manusialah semata
Dan manusialah yang akan merasakan akibatnya
Let?s start to care and love mother nature
Bila mentari tertutup asap hitam
Reff:
Kerusakan di muka bumi karena tangan-tangan manusialah semata
Dan manusialah yang akan merasakan akibatnya
Let?s start to care and love mother nature
Bila mentari tertutup asap hitam
Bila udara tak lagi menyegarkan
Bila kehidupan tak pedulikan alam Bila semua hanyalah keegoisan
Back to *)
Apakah kesadaran kita baru terjaga
Ketika kekuatan alam telah menurunkan bencana
Segeralah berbenah di waktu yang tersisa ?
Back to Reff:
Lets start to care and love mother nature
Now let?s start to care and love mother nature
Back to *)
Apakah kesadaran kita baru terjaga
Ketika kekuatan alam telah menurunkan bencana
Segeralah berbenah di waktu yang tersisa ?
Back to Reff:
Lets start to care and love mother nature
Now let?s start to care and love mother nature
0 komentar:
Posting Komentar