Kamis, 27 September 2012 0 komentar

Mantra-mantra Sakti



Ini mantraku, dari langit ke bumi mencarimu
Membaca setiap takdir pertemuanku,
Sim salabim abracadabra
Kau, perindu yang tersangkut

Ini jampiku, dari langit ke bumi mencarimu
Menjumpa para dedukun mengguna-gunamu
Menyimpan risalah perindu-perindu malam
Sim salabim abracadabra
Kau, terbalut dalam mimpiku.

Sim salabim abracabadra
Ini mantraku, dari langit ke bumi mencarimu
Membacakan jampi-jampi
Dan Kau, pencarianku terakhirku.



0 komentar

Perjalanan masa depan (Penampilan is My Everything)


Petra, selamat malam, untuk malammu yang sudah habis oleh waktu, untuk malammu yang lupa membaginya denganku, malam yang kau sibukkan dengan egomu sendiri, apa malam ini kau masih sama seperti malam-malam yang lalu, duduk termangu menghadap layar laptopmu menghabiskan semua sisa seolah yang hidup di dunia hanya kau dan benda itu. 
 
Petra, malam ini ada sesuatu yang mengusik pikiranku, sesuatu yang sebetulnya pernah kualami sendiri, dan pada akhirnya aku sadar dan membebaskan diriku, kumulai ceritaku dari siang tadi, teman satu kostku tiba-tiba sakit, badannya demam tinggi, mual-mual dan selalu ingin ke kamar mandi, aku heran karena hari sebelumnya dia baik-baik saja, sampai siang tadi dia terlihat baik, ya memang namanya ujian Allah tidak diduga datangnya kapan, maka hari itu dia tidak berangkat ke kampus, aku sudah menyuruhnya minum obat dan istirahat, tapi dia diam saja, aku bertambah heran karena tidak biasanya dia diam, sekali lagi aku berpositif mungkin karena dia sakit jadi sifat asli cerewetnya mati seketika, tapi aku merasa ada sesutu yang ia sembunyikan dariku, entahlah dan hari itu aku ke kampus sendirian. 
 
Sepulang dari kampus, aku lihat dia mual-mual dan bolak balik kamar mandi, sambil menahan perutnya ia merintih kesakitan, tanpa peduli apapun lagi kuhampiri dan kutanyai sebetulnya dia sakit apa, sangat mencurigakan sekali petra, perasaanku makin tidak tenang.
Sambil menangis dia memelukku, ada satu kalimat yang dia tanyakan yang membuatku tak bisa menjawabnya. 
 
Aira, ada tidak obat pelangsing yang tidak menyiksa?”

Kutahan nafasku sesaat, jantungku berpacu cepat, aku benar-benar tak bisa bicara petra, sepertinya saat itu dunia sedang menghakimiku dan aku tak bisa menjawabnya.
Singkatnya petra, temanku tadi sakit karena minum obat pelangsing, setiap hari rutin dia mengkonsumsi obat, jamu, minuman dan semua hal yang bisa menurunkan berat badan, obsesi besarnya dipicu karena merasa malu dengan berat badan yang tidak normal dan berlebihan, ditambah lagi dia beralasan laki-laki tidak suka perempuan gemuk. 
 
Petra, aku malu. Bagaimana aku bisa menasehati dia panjang lebar dan menenangkannya, diam-diam aku pun mengkonsumsi obat pelangsing seperti dia.
Melihat perempuan diluar sana memiliki tubuh bagus dan langsing, sungguh ada keinginan dalam hati perempuan manapun termasuk aku, hanya saja seberapa besar keinginan itu, untuk yang tidak terlalu peduli maka ia akan berusaha menepisnya, tapi aku yakin setiap wanita menginginkannya.
Petra, apa salah menginginkan fisik yang sempurna? 
 
Fisik, bagi sebagian besar kaum wanita menjadi nomor satu, apapun cara akan dilakukan untuk mendapatkan fisik yang bagus, wajah yang cantik, tubuh yang langsing, dan kulit yang putih, sungguh tidak salah petra, jika saja kau menjadi perempuan maka ku yakin kau akan terserang virus itu meskipun sangat kecil. Tapi apa yang salah, yang salah kalau semua yang dilakukan berlebihan dan diluar koridor agama kita, bukankah Allah berfirman “Janganlah kamu sekalian menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan”, maka ketika untuk memiliki wajah yang cantik dengan operasi pelastik, memakai make up berlebihan dan belum tentu halal, justru saat itulah dia sedang merusak wajahnya, ketika untuk mendapatkan tubuh yang langsing dia harus mati-matian minum segala pil, obat atau apapun yang bisa menurunkan berat badan, maka saat itulah ia sedang menyiksa tubuhnya, buktinya temanku itu pada akhirnya tersiksa dan jatuh sakit.
Petra, terkadang laki-laki juga salah, mereka selalu menuntut lebih dari wanita, ingin pasangan cantik, fisik oke, kulit putih, tubuh seperti gitar spanyol, sehingga wanita yang tidak memiliki kriteria yang diinginkan akan tersingkir dan dianggap rendah di mata lelaki, sehingga mereka berusaha mati-matian untuk sempurna. Padahal tidak selalu laki-laki juga memenuhi kriteria tersebut, dasar laki-laki. 
 
Petra, untukmu sebagai laki-laki jangan melihat perempuan dari fisik, kata Ibnu Qoyyim al Jauziyah, cinta itu adalah sebab dan dia akan hilang bersamaan dengan hilangnya sebab tersebut, maka ketika seseorang mencintai pasangannya karena fisik, saat usianya mulai menua, kecantikannya akan hilang berganti kulit keriput dan rambut yang memutih, maka cintanya akan ikut hilang. 
 
Petra, aku janji tidak akan menyiksa diriku lagi, aku akan membebaskannya, bebas menjadi perempuan yang bisa sempurna lewat hatinya.... 
 
Malam ini, biarkan tidurku lelap tanpa ada kau dalam mimpiku...



Selamat malam petra.


Aira


0 komentar

Corak dan Metode Tafsir

28 September 2012


Assalamualaikum....
Hai teman2 TH dimanapun berada, kuliah online edisi selanjutnya, semoga kita selalu dilindungi Allah dan dimudahkan pemahaman yang benar dalam ilmu.
Jika kemarin kita membahas bagaimana sejarah perkembangan tafsir dari zaman Nabi sampai masa kodifiksai, maka kali ini kita akan membahas macam-macam metode ulama tafsir dalam menafsirkan ayat.
Dalam ilmu tafsir, ada banyak corak dan metode yang digunakan oleh para mufassir dalam menafsirkan teks (ayat), untuk memahami penafsiran suatu ayat maka kita harus tahu metode apa yang digunakan, misalnya saja sebagaimana dalam kuliah beberapa hari lalu sudah dibahas panjang lebar tentang bagaimana Muhammad Abduh dengan Tafsir al Manarnya, dimana beliu dalam menafsirkan ayat menggunakan metode tahlili.
Ini dia beberapa corak dan metode tafsir :
  1. Metode Tahlili
Ini adalah salah satu metode tafsir yang bermaksud menjelaskan ayat-ayat al Qur’an dari seluruh aspeknya. Seorang penafsir yang menggunakan metode akan menafsirkan ayat dengan runtut dari awal hingga akhirnya dan surat demi surat sesuai urutan mushaf usmani, ia juga menguraikan kosa kata dan lafadz, menjelaskan arti yang dikehendaki juga unsur i’jaz dan balaghah serta kandungannya dalam berbagai aspek pengetahuan dan hukum.
Metode ini juga tidak melepaskan aspek asbabul nuzul suatu ayat serta munasabah ayat yang satu dengan ayat yang lainnya.
Kalau dilihat dari kecenderungan para penafsir metode tahlili ini dapat berupa :
Tafsir bil Ma’tsur (ayat dengan ayat atau dengan riwayat, contohnya tafsir Ibnu Katsir, tafsir Ath Thabari) ,Tafsir bi Ra’yi (lebih besar porsi ijtihad penafsir, contohnya Mafatih al Ghaib karya al Razi), Tafsir al Shufi (Mentikberatkan pada makna bathin, biasanya kaum sufi contohnya Haqa’iq al Tafsir karya al Salami), Tafsir al Fiqhi (orientasinya pada persoalan hukum islam, contohnya al Jami’li Ahkam al Qur’an karya Qurthubi), Tafsir al Falsafi , Tafsir al Ilmi (berkaitan dengan ayat-ayat kauniyah), dan Tafsir al Adab al Ijtima’i (cenderung kepada persoalan sosial kemasyarakatan dan mengutamakan keindahan gaya bahasa. Contohnya tafsir al Manar karya M.Abduh dan Rasyid Ridha).
  1. Metode Ijmali
Metode Ijmali adalah metode tafsir yang menafsirkan ayat-ayat al Qur’an dengan cara mengemukakan makna global suatu ayat.
Dengan metode ini si penafsir menjelaskan arti dan maksud ayat dengan uraian singkat yang dapat menjelaskan sebatas artinya tanpa menyinggung hal-hal selain arti diluar teks.
Biasanya penafsir yang menggunakan metode ini dalam penyampaiannya menggunakan bahasa yang sederhana dan ringkas, serta memberika idiom yang mirip bahkan hampir sama dengan al qur’an sehingga pembaca mudah memahami penafsirannya.
Contoh Penafsir yang menggunakan metode ini adalah Jalal al Din al Suyuthi dan Jalal al Din al Mahali dengan kitabnya Tafsir Jalalain dan Muhammad Farid Wajdi dengan kitab Tafsir al Qur’an al Adzim.
  1. Metode Muqaran
Sesuai dengan namanya, metode ini lebih menekankan pada aspek perbandingan (komparasi) tafsir al Qur’an.
Penafsir biasanya mengumpulkan ayat-ayat kemudian mengkajinya dan meneliti penafsiran sejumlah mufassir mengenai ayat tersebut dalam kitab mereka.
Salah satu contoh tafsir yang lahir di zaman modern ini adalah Qur’an and Interpreters karya Prof Mahmud Ayyub.
  1. Metode Maudhu’i
Metode ini disebut juga metode tematik, karena pembahasannya berdasarkan pada tema-tema tertentu yang ada dalam al Qur’an.
Ada dua cara kerja dalam penggunaan metode ini, Pertama, dengan cara menghimpun seluruh ayat al qur’an yang berbicara tentang satu masalah/tema tertentu serta mengarah pada tujuan yang sama. Kedua, penafsirkan berdasarkan surat al Qur’an.
Al Farmawi mengemukakan ada 7 langkah yang harus ditempuh apabila seseorang ingin menggunakan metode ini, memilih masalah yang akan dikaji secara tematik, kemudian melacak ayat-ayat yang berkaitan, menyusun ayat tersebut secara runtut menurut kronologis turunnya dan asbabul nuzulnya, lalu mengetahui munasabah ayat, menyusun tema bahasan dalam kerangka yang pas dan utuh, dan terakhir melengkapi uraian dan pembahasan dengan hadis bila dipandang perlu sehingga pembahasan lebih sempurna.

Sumber Bacaan :
Prof. Dr. Abdul Muin Salim, MA, Metodologi Ilmu Tafsir, Cetakan 1 Februari 2005 Yogyakarta : TERAS.
Syaikh Manna’ al Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al Qur’an, Jakarta : Pustaka Al Kautsar, Cetakan kedua Juli 2007, Alih bahasa Aunur Rafiq El Mazni. Hal 419-440.
Salam hangat.

Nailul Fauziah
(TH_FAI UAD)

Kamis, 13 September 2012 0 komentar

Penyesalan

Apa kau menyesal?
Aku tak pernah ingin melabelkan keadaan ini sebagai sebuah penyesalan, apapun yang terjadi kuanggap semuanya baik2 saja, penyesalan lebih identik dengan sesuatu yang menyedihkan, dan aku tak ingin larut di dalamnya, kuanggap semuanya baik-baik saja..
Malam yang semakin larut, aku bahkan sudah lupa dengan dingin angin malam, sepinya, dan semua tentang malam aku sudah lupa, karena aku telah menjadi bagiannya.
Dan saat malam sudah semakin larut, smsmu yang tiba-tiba membuat malamku semakin amnesia. 


Sudah tidur? Malam ini aku tak bisa tidur.
Petra, boleh aku bertanya, hmm apa kau benar2 tidak menyesal?”
Aira. 


Smsmu kubiarkan begitu saja, tidak ada yang perlu dijawab, tidak ada, dan yang paling penting tidak ada penyesalan. 

Aira, penyesalan hanya akan menjadi beban berat yang kau larutkan dalam pikiranmu dan pada akhirnya kau hanya akan bersedih dan tidak bisa menerima apapun yang terjadi, itu sungguh tidak baik, kau bisa sakit, kau bisa terkena kanker otak kalau terlalu sering memikirkannya, dan kemungkinan terakhir kau akan stres atau paling tidak depresi tingkat satu.
Aira, hidup kita, diri kita bukan milik kita seutuhnya, dan kita tak bisa mengaturnya sesuka hati, ada saat dimana kita harus patuh pada aturan pemilik, dan menyesal hanya akan membuatmu lelah, aku mengkhawatirkanmu. 

Satu pesan terkirim. 

“Tidurlah sudah malam tidak baik untukmu,
 dan maaf aira, aku tak pernah menyesal”.
Petra. 






Aku akan bahagia dengan apapun cara Dia membuatku bahagia, meski tidak lagi denganmu aira. Dan kuyakin kau pun akan bahagia..:)

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;