Rabu, 27 Februari 2013 0 komentar

Negeri Buah dan Sayur (Dongeng Mentimun)


Suatu hari di sebuah negeri subur nan makmur, antah barantah, negeri yang terkenal dengan buah-buahan, hiduplah sebuah keluarga sederhana tapi bahagia, dalam keluarga yang bahagia itu ada seorang ayah bernama pak mentimun, istrinya bu mentimun.

Mereka memiliki 5 orang anak, dan kelima anaknya adalah perempuan. Anak pertama bernama putri melon, yang kedua putri anggur, yang ketiga putri semangka, anak keempat putri pisang dan anak terakhir putri stroberi.
Putri melon, sebagai anak tertua, dia lebih bersikap dewasa dibanding keempat adiknya, lebih bijaksana, lebih perhatian dan paling pintar memasak. Tapi ada satu kebiasaan buruk yang tak bisa ia tinggalkan, putri melon sering tidur pagi dan paling malas mengambil air di sungai.

Yang kedua, putri anggur. Sosok putri yang satu ini banyak mewarisi sifat ayahnya, pak mentimun. Suka bekerja, tidak suka mengeluh, dan tidak suka banyak bicara. Apa yang bisa ia kerjakan maka ia kerjakan dengan cepat, setelah itu ia akan membantu saudara yang lainnya yang membutuhkan bantuannya.

Putri semangka, putri yang satu ini lain dari pada yang lain. Entah mewarisi sifat dari siapa, putri semangka lebih banyak memiliki sifat buruk dalam dirinya. Dia suka menjahili saudaranya yang lain, malas bekerja, suka iri terhadap apapun yang dimiliki saudara yang lain, terutama iri pada adik bungsunya, putri stroberi.

Putri pisang. Ini dia putri yang mewarisi sifat dari ibunya. Lemah lembut, penyayang pada adik dan kakaknya. Ia juga bisa lebih dewasa tentunya setelah putri melon. Ia sangat bersahaja dan sederhana, seperti bu mentimun.
Anak terakhir, anak yang paling disayangi oleh pak mentimun dan bu mentimun. Anak yang cerdas dan baik. Suka menolong siapa saja yang meminta pertolongannya. Kenapa ia paling disayang? Ya, karena ia berbeda dari keempat saudaranya. Jika semua saudaranya tidak kurang satupun anggota tubuhnya, justru putri stroberi, anak bungsu ini, dia tidak bisa melihat. Sejak kecil ia sudah buta. Karena itulah, orangtuanya lebih menyayanginya. Dan karena itu pula, putri semangka sering iri padanya.

Di negeri buah-buahan ini, tak ada satupun buah yang tidak ada. Seluruh buah di dunia ada di negeri ini, entah karena apa pada suatu hari negeri ini menjadi subur dan dipenuhi buah-buahan. Orang-orang yang hidup di negeri ini tak pernah kekurangan. Jika mereka kelaparan mereka akan memetik buah, toh buah apapun ada disekitar rumah mereka, tanpa perlu membeli mereka bisa dengan senang makan jenis buah apapun sampai kenyang.

Ada banyak orang dari penjuru dunia mengunjungi negeri ini, tapi buah yang ada tak pernah ada habisnya. Setiap rumah di negeri ini minimal memiliki 100 macam jenis buah di sekitar rumahnya.
Betapa bahagianya penduduk negeri ini, termasuk keluarga pak mentimun. Mereka tinggal di atas bukit, yang tumbuh buah lebih banyak dari penduduk yang lain.
Setiap hari, kegiatan mereka selalu berubah-ubah. Terkadang hari ini mereka bermain di sungai dan mengambil air untuk minum. Hari berikutnya mereka mengambil buah dan siapa yang yang bisa mengumpulkan paling banyak akan diberi hadiah oleh pak mentimun. Hari berikutnya lagi, buah yang sudah mereka petik itu mereka makan bersama. Hari berikutnya lagi mereka akan bermain di atas pohon buah dan bercerita sampai habis cerita di kepala mereka. Hari berikutnya lagi mereka belajar bersama, tentunya dibimbing oleh pak mentimun dan bu mentimun. Dan hari berikutnya lagi mereka biasa lomba memasak, dan putri melon selalu menang dalam lomba ini.
Putri stroberi, meskipun tidak bisa melihat, ia selalu dibantu saudaranya untuk melakukan banyak hal. Dan karena sudah sering ia lakukan, dengan sendirinya ia mulai terbiasa dan tidak lagi meminta bantuan saudara-saudaranya.

Suatu hari, pada saat keluarga pak mentimun sedang merasakan bahagia yang tiada duanya. Entah dari negeri mana asalnya, seorang nenek datang mengunjungi negeri buah itu, nenek yang tak dikenal asalnya itu oleh penduduk disebut nenek sayur. Menurut cerita, nenek itu memasang topi sayur di kepalanya. Tidak hanya satu sayuran, tapi ada banyak. Ada sayur kangkung, bayam, brokoli, kol, dan juga mentimun. Nenek itu akan mampir di rumah siapa saja yang ia temui, ia akan bercerita bahwa di negerinya juga ada banyak sayur-sayuran dan negerinya terkenal dengan negeri sayur. Tidak berbeda dari negeri buah ini, negeri sayur juga ada banyak orang dari penjuru dunia yang datang dan memetik sayur untuk mereka bawa ke negeri mereka masing-masing.
Cerita punya cerita, ternyata tujuan si nenek ke negeri buah adalah ia ingin menemui keluarga pak mentimun. Tidak ada yang tahu kenapa si nenek ingin sekali bertemu dengan pak mentimun. Ada yang mengatakan bahwa si nenek adalah keluarga jauh pak mentimun. Ada juga yang mengatakan si nenek itu punya niat jahat pada keluarga pak mentimun. Entah sebab mana yang benar, akhirnya suatu hari si nenek berjalan menaiki bukit dan sampailah ia di rumah pak mentimun.
Pada saat itu, pak mentimun dan bu mentimun sedang tidak ada di rumah. Seperti biasa pada pagi hari, pak mentimun dan istrinya akan pergi keluar rumah dan pulang pada siang harinya.
Si nenek mengetuk pintu rumah.

Tok tok tok, ada orang di rumah?
Suara nenek kepayahan.

Di dalam rumah, kelima anak pak mentimun sedang melakukan aktivitasnya hari itu, memakan buah yang sudah mereka ambil di hari sebelumnya.
Ketukan pintu belum terdengar sekalipun di telinga mereka.
Nenek itu mengetuk lagi
Tok tok tok,
Permisi, ada orang di rumah?
Putri stroberi, anak bungsu yang tidak bisa melihat itu tiba-tiba diam membungkam mulut. Ia mendengar ada ketukan pintu dari arah depan rumahnya. Ia meminta saudara-saudaranya untuk diam sejenak.
Kak putri melon, anggur, semangka dan pisang, aku mendengar ada seseorang mengetuk pintu rumah kita.
Keempat saudaranya terdiam.
Iya benar, aku juga mendengar suara pintu diketuk
Putri pisang menyahut.
Tunggu sebentar, biar kak putri melon membuka pintu, siapa tahu ada tetangga butuh pertolongan.
Putri melon menuju pintu.
Sampai di depan pintu, putri melon membuka pintu rumahnya. Dan betapa terkejutnya ia melihat seorang nenek duduk bersandar di dinding rumahnya. Wajahnya kusam penuh keringat, keriput tubuhnya begitu tampak, dan ada satu hal menarik darinya, topi dari sayur-sayuran menempel tepat di atas kepalanya.
Nenek siapa?
Putri melon bertanya takut.
Saya mencari mentimun, ada tidak di rumah?
Nenek itu menjawab dengan ketus.
Bapak saya dan ibu sedang tidak di rumah, biasanya mereka kembali saat matahari di atas kepala, kalau nenek ada perlu sampaikan saja pesannya pada saya, saya anak tertua dari pak mentimun.
Putri melon menjawab.
Tidak, saya akan menunggu mereka datang.
Nenek itu menjawab tetap dengan ketus.
Ya sudah kalau begitu nenek silahkan masuk dan tunggu di dalam saja
Putri melon menawarkan.
Tidak perlu, saya akan tunggu disini saja.
Jawab nenek.
Ya sudah, terserah deh kalau gitu, ditawarin baik malah nolak.
Putri melon menggerutu dalam hati.
Akhirnya ia masuk kembali ke rumahnya dan menutup pintu.
Sampai di depan saudara-saudaranya, putri melon masih bersikap heran.
Kenapa kak, siapa memang diluar?
Putri semangka bertanya penasaran.
Tidak apa-apa, hanya tetangga yang ingin bertemu bapak. Biarkan saja.
Jawab putri melon dengan santai.
Padahal dalam hatinya dipenuhi pertanyaan yang masih membuatnya heran.
Mereka kembali memakan buah bersama.

Saat matahari tepat di atas kepala, datanglah pak mentimun dan istrinya.
Pada saat mereka sampai di depan rumah, mereka terkejut bukan main, ada seorang nenek tak dikenal duduk di depan pintu rumah mereka.
Sama seperti keanehan anaknya putri melon, saat melihat nenek, pak mentimun dan istrinya pun merasa aneh melihat penampilan si nenek.
Nenek siapa dan kenapa ada di rumah saya?
Pak mentimun bertanya.
Oh, jadi kamu yang bernama mentimun saya sudah mencari kamu kemana-mana ternyata ini toh orangnya.
Si nenek menjawab.
Ada keperluan apa nenek mencari saya
Jawab pak mentimun penasaran
Saya ingin menuntut kamu atas perbuatan kamu yang tidak berpendidikan
Jelas si nenek.
Apa salah saya pada nenek?
Pak mentimun bertambah heran,
Kamu, kenapa namamu mentimun?
Si nenek bertanya.
Nama saya, ya karena bapak saya menamai saya mentimun
Jawab pak mentimun.
Seharusnya kamu tahu sedang berada dimana
Si Nenek terus bertanya
Saya ada di rumah saya, di negeri buah.
Jawab pak mentimun.
Apakah mentimun itu termasuk buah?
Si nenek bertanya.
Pak mentimun bingung bukan main, entahlah dia sendiri tidak tahu apakah mentimun itu buah atau bukan tapi, setahu dia mentimun itu ya buah.
Si nenek terus bertanya.
Mentimun itu buah atau sayur?
Pak mentimun diam seribu bahasa.
Iya mulai ingat kata-kata terakhir bapaknya saat meninggal,
Kau harus tahu nak, kau adalah sayur bukan buah.
Itulah kata-kata terakhir bapaknya.
Mentimun adalah jenis sayuran, dia seharusnya tidak ada disini, dia hanya ada di negeri saya negeri sayur
Si nenek menjelaskan,
Kenapa nenek tahu kalau saya sayur bukan buah?
Tanya pak mentimun penasaran
Karena..
Karena apa nek?
Pak mentimun semakin penasaran,
Karena saya, suara si nenek mulai menurun. Wajahnya di hadapkan ke tanah, airmatanya perlahan menetes,
Karena saya adalah ibu kandungmu nak.
Jawab si nenek sedih.
Dulu, saya meninggalkan kau dan bapakmu untuk berkelana, saya mencari cara agar negeri kita subur dan banyak sayuran. Sampai akhirnya saya sadar sudah meninggalkan keluarga saya, maafkan ibu nak.

Pak mentimun menangis dan memeluk nenek sayur dengan bahagia.
Akhirnya, keluarga sayur dan buah bahagia selamanya...
0 komentar

Mother Nature


Suatu hari, dalam hutan yang gelap, yang hanya dihuni binatang buas, jejak manusia sudah tidak lagi nampak, pepohonan menjulang tinggi, akar-akarnya panjang dan kuat merambat tanah, untuk berlindung dan bermain petak umpat ide yang cukup bagus. Main petak umpet di hutan gelap, sudah pasti tersesat.
Tanpa disadari, tak ada yang mengetahui, ternyata di hutan gelap yang dihuni binatang buas, ada sebuah taman luas indah berbunga di hutan yang paling dalam, hampir sampai di ujung hutan. Taman luas berbunga itu indah sekali, keindahannya tak pernah dilihat oleh mata manusia, kupu-kupu terbang bebas hinggap di bunga mana saja, tanah coklat tertutup rumput dan lumut hijau, di tengah taman ada sungai kecil mengalir, airnya jernih berkilau, sayang sekali tak ada yang tahu keberadaan taman indah berbunga itu.
Suatu hari, si taman indah berbunga itu mengeluh sedih pada pepohonan hutan, ia merasa dunia ini tak adil, kenapa ia terlahir berada di dalam hutan, sehingga tak ada manusia yang tahu keberadaannya, ia sangat ingin manusia menikmati keindahannya dan memujinya.
Pepohonan hutan turut bersedih akan nasib yang menimpa taman indah berbunga, ia mencoba menghibur taman indah berbunga.
Taman indah berbunga, aku turut sedih dengan nasibmu, tapi sama sepertimu aku pun merasakan kesedihan yang sama, aku juga merasa dunia ini tak adil, aku ingin hidup bersama manusia, aku ingin manusia menjadikanku tempat berlindung dan bermain, sehingga aku tak lagi merasa terasingkan.
Tanpa mereka sadari, ternyata sepasang kelinci manis hutan mendengar percakapan keduanya. Sepasang kelinci hutan itu meneteskan airmatanya.
Teman, tidak hanya kalian saja yang merasa bersedih, sungguh aku pun ingin sekali melihat manusia, bukankah manusia makhluk Tuhan yang paling sempurna, aku rasa dia akan menjaga dan merawatku lebih baik lagi dan aku bisa bermain dengan teman-temanku yang lain.
Sepasang kelinci ikut berduka.
Pada saat taman indah berbunga, pepohonan hutan dan sepasang kelinci berduka bersama, tiba-tiba entah dari arah mana asalnya, karena mereka bertiga tidak mengenal arah tentunya, cahaya indah bermunculan, terang dan menghangatkan. Semakin tinggi, semakin tinggi, sampai tak terjangkau. Tapi sinar dan hangatnya tetap terasa sampai kulit mereka masing-masing.
Bukankah itu mentari pagi?
Sepasang kelinci manis itu menunjuk ke langit.  
Mentari pagi tersenyum hangat.
Iya, aku adalah mentari pagi, ada gerangan apa kalian menangis, bukankah kehadiranku bisa menghangatkan dan menghilangkan kesedihan?
Mentari pagi bertanya sambil menghibur.
Kami merasa dunia ini tak adil, aku, taman indah berbunga, temanku, pepohonan hutan dan sepasang kelinci sangat ingin hidup diluar sana, bertemu manusia, kami yakin hidup bersama mereka jauh lebih menyenangkan dibandingkan hanya tinggal di hutan gelap ini.
Taman indah berbunga bersemangat menjelaskan.
Mengapa kalian sangat ingin hidup bersama manusia?
Tanya mentari pagi penasaran.
Karena kami tahu, manusia adalah makhluk yang paling berbeda, mereka diciptakan sempurna memiliki perasaan dan akal, mereka belajar, mereka melakukan segala hal di dunia ini, dan mereka sangat menyayangi tumbuhan dan binatang, juga hal-hal yang indah.
Sahut pepohonan hutan ikut bersemangat.
Mentari pagi hanya diam tak menjawab.
Tiba-tiba keadaan mulai sedikit gelap, cahaya mentari mulai meredup, langit pagi sedikit kelabu.
Kenapa kau bersedih mentari?
Tanya taman indah berbunga.
Aku hanya bersedih melihat keinginan kalian yang begitu besar, aku takut kalian hanya akan kecewa saat sudah bertemu manusia.
Mengapa kami harus kecewa?
Tanya sepasang kelinci penasaran.
Mentari pagi mulai bercerita.
Suatu hari, di suatu daerah, ada hutan gelap dekat perkampungan, di dalamnya terdapat banyak pepohonan, ada banyak taman indah bersembunyi, banyak binatang hidup dan tinggal di hutan itu, tidak hanya yang buas bahkan yang jinak dan baik saja mereka hidup bahagia di hutan itu.
Mereka pun saat itu merasa sedih sama seperti kalian, sangat ingin bertemu manusia. Akhirnya mereka berdo’a pada Tuhan agar dipertemukan dengan manusia. Dan do’a itu dikabulkan Tuhan. Mereka bertemu manusia, ya manusia yang tinggal di dekat hutan itu tiba-tiba saja bergerombol masuk hutan, memandangi hutan lama, meneliti satu persatu keadaan hutan.
Saat itu makhluk yang hidup di hutan sangat bahagia bertemu manusia, mereka yakin manusia bisa menjaga hutan dengan baik. Mereka saling berbisik bahagia.
Tanpa diketahui oleh makhluk hutan, ternyata gerombolan manusia yang masuk hutan punya rencana lain terhadap hutan. Mereka berencana ingin membangun gedung untuk sebuah pabrik di daerah itu.
Maka pada hari yang sudah direncanakan, para manusia itu datang ke hutan membawa banyak peralatan yang tak dikenal, satu persatu mereka mulai menebang pohon, membakar hutan, membunuh satu persatu makhluk yang hidup di hutan, merusak taman indah yang tersembunyi di dalamnya. Bahkan dalam satu detik, kelinci-kelinci hutan mati di tempat.
Semua berduka, bersedih, langit berubah hitam, asap mengepul dimana-mana, semua makhluk hutan mati saat itu juga. Tidak, manusia tidak bersedih sama sekali, mereka sungguh tidak tahu betapa marahnya hutan saat itu, mereka hanya tertawa bahagia karena rencana pembangunan pabrik akan segera terwujud.
Itu baru hutan yang tersembunyi. Belum lagi pohon-pohon dan taman yang hidup di kota, mereka akan mati dalam hitungan detik, dan berubah menjadi bangunan megah dan gedung tinggi. Mall, tempat hiburan, hotel, taman bermain dan seabreg rencana manusia atas nama uang.
Kelinci, ah jangan kira mereka merawat kelinci di kota. Justru kelinci-kelinci kecil yang masih lucu dan manis itu mereka sembelih, mereka potong kecil-kecil daging kelinci, mereka jadikan sate. Ya, sate kelinci.
Karena itulah, aku sangat bersedih kalian ingin bertemu manusia. Seharusnya kalian bersyukur masih hidup dan berada jauh dari jangkauan mereka. Kalian bisa hidup tenang dan bahagia.
Mentari pagi mengakhir ceritanya.
Taman indah berbunga, pepohonan hutan dan sepasang kelinci manis berubah pikiran saat itu juga, tidak, mereka tak pernah ingin bertemu manusia, tak pernah ingin. Tapi mereka masih terus bertanya mengapa manusia sekejam itu? Kenapa mereka tak menyayangi makhluk Tuhan lainnya?
Mereka pada akhirnya bersyukur pada Tuhan.
Terimakasih untuk kami yang masih tumbuh dan hidup dengan baik...

*Ost Mother Nature Shaffix.

10.54
Persada, Bantul/Yogyakarta.
Mari kita Jaga alam ini, tumbuhan, binatang dan makhluk Allah lainnya.... J


Lirik lagu mother nature
 Bila hutan yang hijau telah gersang 
 Bila kicau burung hanya terkurung 
Bila bening sungai berganti kelam
 Bila nyanyian alam menjadi hilang
*)
Kemana kita harus pergi 
Dimana kita kan mencari
Reff:
Kerusakan di muka bumi karena tangan-tangan manusialah semata
Dan manusialah yang akan merasakan akibatnya
Let?s start to care and love mother nature

Bila mentari tertutup asap hitam 
Bila udara tak lagi menyegarkan 
Bila kehidupan tak pedulikan alam Bila semua hanyalah keegoisan
Back to *)

Apakah kesadaran kita baru terjaga
Ketika kekuatan alam telah menurunkan bencana
Segeralah berbenah di waktu yang tersisa ?

Back to Reff:
Lets start to care and love mother nature
Now let?s start to care and love mother nature
Senin, 25 Februari 2013 0 komentar

Derap Kaki Debu: Between Us

Derap Kaki Debu: Between Us: Kita pernah saling berkisah Membagi rasa penat yang ada Menguak sepi berbagi hati Memberi warna seindah pelangi (Lirik lagu) ...
1 komentar

Between Us


Kita pernah saling berkisah
Membagi rasa penat yang ada
Menguak sepi berbagi hati
Memberi warna seindah pelangi
(Lirik lagu)
Ini tentang kita. Tentang kau, aku dan cerita masa kecil kita hingga dewasa, berlari kecil mengitari sawah-sawah dan ladang tetangga, bermain layangan sampai putus, aku terjatuh di selokan dan kau tertawa tanpa dosa, aku menangis dan kau meminta maaf merasa bersalah, aku yang suka bernyanyi dan kau suka bermain gitar, aku yang sangat membenci matematika dan kau sangat menyukai sejarah, aku tahu sampai saat ini kau hanya seseorang yang mau berbicara saat orang lain mendahuluinya, dan aku akan berbicara tanpa harus ada orang yang mendahului.
Ya, ini tentang kita, tentang aku, kau dan kisah masa kecil kita hingga dewasa. Aku tak pernah lupa kau yang pemurah dan suka memberi apa saja yang kau punya, dan aku yang sangat keras kepala dilarang apapun tak mau menurut, kau yang tertarik dengan dunia imajiner dan aku yang tertarik dengan realitas kehidupan.
Sayang, ini tentang kita, tak bisakah kau ingat? Bahkan saat uban putih memenuhi kepalaku saat ini, sedikitpun aku tak lupa.

Aku seperti sebuah kata
Yang ingin mencintaimu
Dengan seluruh makna
Tak beralasan, tak usah kau ragukan
(Lirik lagu)
Bagiku, untuk mencintaimu sejak itu, sejak lari kecil kita di sawah, sejak pergi ke sekolah bersama, sejak kau selalu ada dalam hidupku, sejak kau selalu memperhatikan dan memperdulikanku, sejak setiap saat kita selalu bersama, sejak itu aku tak perlu lagi mencari alasan mengapa sampai saat ini aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu.
Untuk mencintai, bagiku tak pernah butuh alasan
Maka jangan pernah bertanya mengapa aku mencintaimu tapi mengapa kau membuat aku jatuh cinta.

Aku ada untukmu
Kau pun ada untukku
(Lirik lagu)
Keberadaanmu menjadi penyempurna untuk semua hal dalam diriku, maka jangan pernah salahkan aku jika aku justru mulai belajar mencintaimu karena kekuranganmu, aku tak pernah meminta banyak hal, cukup kau ada disisiku dan menghabiskan hidup bersamaku, itu sudah cukup, itu sungguh cukup.

Menyempurnakan apa yang telah hilang
Menjadi sebuah melodi dan lagu
Yang mengalun merdu
Dibalik deras hujan
(Lirik lagu)
Sudah kukatakan aku tak minta apa-apa, cukup kau disisiku.
Entah mengapa itu terdengar sedikit berat di telingamu, aku bahkan tak bisa memahaminya, apa lagi yang kau ragukan atas apa yang sudah kita jalani selama 30 tahun hidup kita, apa lagi yang masih kau ragukan saat usia kita sampai pada akhir hidup yang sia-sia, apa yang masih kau ragukan.
Suatu saat kita akan memilikinya, rumah yang cukup untuk kita berdua dan anak-anak kita, kendaraan yang cukup untuk kita berdua dan anak-anak kita, halaman yang luas untuk bermain kita berdua dan anak-anak kita, kamar yang berisi kenangan dan sejarah hidup kita berdua, memasak masakan kesukaanmu dengan tangan lemahku, aku tak perduli, suatu saat kita akan memilikinya.

Jika kurindu kudengar ikrar
Yang berbisik dalam hati kita
Jagalah cinta kita, selamanya.
(Lirik lagu)
Maka hari itu, dimana kau telah mempertegas hatimu, saat janji kecilmu sampai pada harinya, saat keinginanku akan kau tunaikan, saat kata-kataku sudah menjadi keyakinanmu, aku masih akan menunggu. Maka jagalah cinta kita, jagalah ia hingga saat dimana tua tak lagi kita rasa, dan kau masih memiliki kekuatan untuk memelukku dan mencium keningku di hari itu.
Petra, ini tentang kita...


Lirik lagu Between Us
Kita pernah saling berkisah
Membagi rasa penat yang ada
Menguak sepi berbagi hati
Memberi warna seindah pelangi

Aku seperti sebuah kata
Yang ingin mencintaimu
Dengan seluruh makna
Tak beralasan, tak usah kau ragukan
Reff :
Aku ada untukmu
Kau pun ada untukku
Menyempurnakan apa yang telah hilang
Menjadi sebuah melodi dan lagu
Yang mengalun merdu
Dibalik deras hujan
Jika kurindu kudengar ikrar
Yang berbisik dalam hati kita
Jagalah cinta kita, selamanya.

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;