Sabtu, 09 Juni 2012

Ringkasan singkat seminar nasional


Seminar Nasional
Songsong Konggres Keluarga Indonesia II
“MEMBANGUN KELUARGA BERKARAKTER UTAMA UNTUK MEMPERKOKOH BANGSA”
(Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah kerjasama dengan BkkbN)
Diawali dengan kata pengantar Ketua umum PP Aisyiyah Dra.Siti Noordjannah djohantini, MM.M.Si. Kemudian dilanjutkan pada Sesi I dengan pemateri Dr.Haedar Nashir.M,Si. Pada awal pembahasannya beliu menyinggung masalah korupsi, korupsi adalah masalah paling besar bangsa kita, korupsi bukan penyakit sistem tapi penyakit mental. Seseorang melakukan korupsi bukan karena ia kekurangan tapi justru karena ia merasa berlebihan, faktanya, para koruptor kelas mega itu adalah orang-orang kaya yang berkecukupan dengan gaji paling kecil 60-70 juta, dan itu belum termasuk tambahan uang pertahun, dana penyerapan aspirasi, dana insensif, uang kunjungan dan tour yang bervariasi, maka itu bukan sebuah kekurangan tapi justru kelebihan, maka itulah yang disebut dalam islam dengan tamak. Dalam ilmu ekonomi, Manusia makhluk yang tidak pernah merasa puas, selalu ingin lebih ketika ia sudah merasa cukup. Dan akar rumput dari sifat tamak adalah terdapat pada mentalitas. Menurut para ahli, penyakit orang indonesia adalah suka meremehkan pekerjaan, suka menerabas, dalam hal ini pak haedar mengambil contoh pembelian tiket pada calo karena tidak mau mengantri,  tidak percaya pada diri sendiri, saking tidak percayanya malah bangga dengan oranglain, bangga dengan buatan dan produk negara lain, dan tidak percaya diri dengan hasil dari negara sendiri, tidak berdisplin murni, kebanyakan orang indonesia akan disiplin jika ada atasan, kalau atasan tidak ada, maka ia tidak akan disiplin, maka inilah salah satu penyakitnya, mokhtar lubis, lebih keras lagi mengatakan bahwa orang indonesia itu munafik, dalam hati berkata iya padahal ketika bicara bilang tidak, orang indonesia juga percaya pada takhayul, bersifat feodal, cenderung artistik, sampai-sampai manusia seperti lady gaga pun diterima dan dibela mati-matian, dan terakhir, orang indonesia suka bercerita masa lalunya.
Kelemahan mentalitas tersebut sangat bergantung dari jumlah asupan rohani pada jiwa, dan seberapa kuat pendidikan karakter yang ditanamkan dalam jiwa, jika asupan rohani seseorang semakin banyak dan sering maka kesadaran dan mentalitasnya tidak mudah rapuh, sebaliknya akan rapuh jika kurang asupan rohani. Dan institusi yang memiliki otoritas paling tinggi dan penuh dalam pembentukan mentalitas yang kuat dan pendidikan karakter pada tiap orang adalah keluarga. Semua bermula dari keluarga.
Karakter secara kebahasaan adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan oranglain, tabiat atau watak. Dalam terminologi agama, karakter dapat disepadankan dengan akhlak. Membentuk karakter utama tidak akan terjadi secara alami, tetapi memerlukan pendidikan secara holistik dan menyeluruh.
Menurut Muhammadiyah, ciri manusia yang berkarakter kuat dan melekat dengan kepribadian bangsa yaitu manusia yang memiliki sifat relijius, moderat, cerdas dan mandiri.
Dalam keluarga, pendidikan karakter dimulai sehingga anak bisa mengenal nilai-nilai benar yang membedakannya dari yang salah, mengenal nilai baik dan membedakannya dengan yang buruk. Lanjutnya, pak haedar mengungkapkan ada 3 proses pendidikan pada anak, proses pembiasaan, internalisasi dan institualisasi (pemberian reward dan punishment).
Selain itu, posisi keluarga tidak tunggal. Ia tidak berdiri sendiri dalam hal pembentukan karakter pada anak, tapi banyak pihak dan lembaga yang juga ikut andil untuk mempengaruhi prilaku jiwa anak, maka tugas keluarga dan masyarakat sangat penting, keluarga dan masyarakat harus mengadakan sistem pengendalian sosial (social control).
Anak tidak hanya dibiarkan begitu saja, ketika ia sudah terlepas dari beban orangtua dan bimbingan orangtua tidak seintensif saat kecil, maka cara yang baik adalah dengan melakukan kontrol. 
Dan terakhir, kalimat penutup mengakhiri materi, secara tersirat beliu mengatakan bahwa indonesia bangsa yang belum aqil baligh.

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;