Selasa, 10 Juli 2012

Perjalanan masa depan


28 Juni 2011

Selamat malam aira,
Sudah hampir setahun aku tak menyapamu, berkeluh kesah tentang malam  dan bagaimana bulan masih terang disaat pagi menjelang, entah apa yang membawaku sampai pada titik ini, menyapamu kembali seperti waktu dulu, berkirim surat rindu dan menyapa malammu dengan penuh sukacita. 

Ketika kau memutuskan untuk pergi, aku berpura-pura ikut bahagia, melihatmu tersenyum bangga bukankah bagian dari hidupku? Maka tak ada alasan aku harus menghalangimu. 

Mimpimu adalah bagian dari mimpiku, mimpi kita. Aku berjanji apapun yang bisa kulakukan akan kulakukan untuk wujudkan kebahagiaanmu, maka ketika kau katakan akan pergi, alasan apa yang bisa kukatakan untuk mencegahmu, kau bilang hanya sebentar tapi setahun sudah terlewati dan bahkan kau tak memberi kabar sedikitpun, kau pasti sudah lupa, lupa dengan cerita kita, lupa denganku, seseorang yang senang bisa melihatmu tersenyum. 

Aira,
Apa kau masih dengan senyummu yang seindah pelangi,  yang bisa membuat redup seluruh isi bumi, apa kau masih suka menulis dan mengarang lagu? Apa makanan kesukaanmu masih sambal dan ikan teri?
Aira, apa kulitmu masih seperti mentari di pagi hari, apa kau masih sering terlambat bangun dan telat ke kampus? Dan apa kau masih suka nonton film kartun kesukaanmu?
Aira, aku bahkan tak bisa lagi mendefinisikan semuanya. Wajahmu, tubuhmu, suaramu, senyummu, jalanmu, aku tak bisa mendefinisikan lagi semuanya.
Aira,
Malamku menjadi dingin, sepi tak beremosi, ia hening dan tak berpenghuni, sinar bulan pun semakin hari semakin redup tak berenergi, hujan sesekali turun tapi tak pernah nampak pelangi, langit biru tak pernah kulihat lagi, semua terasa sepi dan gelap.
Sudah berkali-kali kukirim surat tapi pada akhirnya akan terkirim lagi ke rumahku, kuhubungi nomor Hpmu, operator selalu bilang nomormu tidak aktif lagi, kucari-cari namamu di internet siapa tahu kau sesekali bermain di facebook, tweeter, atau emailmu, tapi nihil, kau tetap tak ada.
Aira,
Hari ini adalah hari dimana kau dan aku pertamakali bertemu, saat mata kita beradu, senyummu yang hangat itu menyapaku, dan akhirnya kita menjadi satu.... kita berjanji mewujudkan mimpi kita bersama...
Aira, selamat ulang tahun pertemuan kita yang ke-20.




Petra

1 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;