Kamis, 02 Agustus 2012

Perjalanan masa depan (Tentang 3 pertanyaan)



Petra,, ada pedih yang terpendam di dalam sana sehingga pelan-pelan menjadi kesedihan yang berkepanjangan dalam hidupku, bukan ku tak ingin membuangnya hanya saja kesedihan itu sudah terlalu kuat menggerogoti, ibarat virus maka seluruh tubuhku sudah diserangnya. Maka bukan hal mudah bisa melepasnya begitu saja.
Petra, ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu, pada orang-orang di dunia ini yang bisa menikmati hidup tanpa beban dalam hidupnya, orang-orang yang bisa tersenyum begitu ikhlas dilihat bahkan kita yang melihat ikut bahagia, dan aku ingin bertanya pada Tuhan, petra, sungguh ada banyak pertanyaan yang ingin kusampaikan, seandainya Tuhan membuka dialog interaktif bagi makhluknya maka aku akan menjadi pendaftar pertama.
Petra, untuk banyak pertanyaan yang ingin kusampaikan aku hanya akan mengajukan tiga pertanyaan yang selama ini membuatku selalu penasaran, adakah orang yang bisa memberikan jawaban yang tidak perlu lagi aku bertanya.
Pertama, kenapa manusia harus dibedakan antara status sosial kaya miskin, bahagia sengsara, rasanya sangat tidak adil petra, bagaimana dengan orang-orang kaya yang menghabiskan uang hanya berfoya-foya dan tak pernah berderma, anak-anak mereka dibiarkan bebas hidup dan bergaul, pendidikan tidak lagi menjadi menu pokok untuk mencerdaskan anak, karena dengan uang apa saja bisa diperoleh, lalu bagaimana dengan orang-orang miskin papa, yang untuk sekedar makan saja susah apalagi untuk sekolah sampai sarjana dan berilmu, sehingga mereka mengubur impian mereka dalam-dalam karena untuk sekedar bermimpi bisa sekolah tinggi saja tidak berani apalagi bisa mewujudkannya, padahal keinginan sangat kuat dalam hatinya, bagimana ini bisa terjadi, kenapa orang yang kaya itu tidak disematkan pada mereka yang memiliki impian tinggi dalam hidupnya, haruskah ia mengubur mimpi yang selama ini hanya ia susun di benaknya paling dalam??
Kedua, kehilangan itu menyakitkan. Petra, aku tak pernah ingin kehilangan siapapun dan apapun yang kumiliki saat ini, tapi petra ternyata manusia milik Tuhan, maka tak pantas jika aku ingin memiliki sepenuhnya, aku harus bisa mencintai siapapun sekedarnya, sehingga ketika kehilangannya aku tak perlu bersedih hati keterlaluan, tapi petra, ini teori, setelah kita mengalaminya maka semua teori itu gugur, kita tak bisa mempercayainya lagi, bahkan akhirnya kita akan mengatakan persetan dengan semua teori apapun, karena kenyataan akan sangat berat dialami, maka petra pertanyaanku bagaimana kita bisa ikhlas ketika kehilangan??
Terakhir petra, jika ada seseorang yang mencintaimu dan kau takut menyakitinya apa kau pasti akan menerima wanita itu dan menikahinya padahal kau belum tentu mencintainya, namun di satu sisi kau mencintai wanita lain tapi kau meragukan cintanya padamu bahkan dia belum tentu mencintaimu sejauh cinta wanita yang mencintaimu, maka yang manakah yang kau pilih??



Aira
22.20
30-07-12

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;