Kamis, 27 September 2012

Perjalanan masa depan (Penampilan is My Everything)


Petra, selamat malam, untuk malammu yang sudah habis oleh waktu, untuk malammu yang lupa membaginya denganku, malam yang kau sibukkan dengan egomu sendiri, apa malam ini kau masih sama seperti malam-malam yang lalu, duduk termangu menghadap layar laptopmu menghabiskan semua sisa seolah yang hidup di dunia hanya kau dan benda itu. 
 
Petra, malam ini ada sesuatu yang mengusik pikiranku, sesuatu yang sebetulnya pernah kualami sendiri, dan pada akhirnya aku sadar dan membebaskan diriku, kumulai ceritaku dari siang tadi, teman satu kostku tiba-tiba sakit, badannya demam tinggi, mual-mual dan selalu ingin ke kamar mandi, aku heran karena hari sebelumnya dia baik-baik saja, sampai siang tadi dia terlihat baik, ya memang namanya ujian Allah tidak diduga datangnya kapan, maka hari itu dia tidak berangkat ke kampus, aku sudah menyuruhnya minum obat dan istirahat, tapi dia diam saja, aku bertambah heran karena tidak biasanya dia diam, sekali lagi aku berpositif mungkin karena dia sakit jadi sifat asli cerewetnya mati seketika, tapi aku merasa ada sesutu yang ia sembunyikan dariku, entahlah dan hari itu aku ke kampus sendirian. 
 
Sepulang dari kampus, aku lihat dia mual-mual dan bolak balik kamar mandi, sambil menahan perutnya ia merintih kesakitan, tanpa peduli apapun lagi kuhampiri dan kutanyai sebetulnya dia sakit apa, sangat mencurigakan sekali petra, perasaanku makin tidak tenang.
Sambil menangis dia memelukku, ada satu kalimat yang dia tanyakan yang membuatku tak bisa menjawabnya. 
 
Aira, ada tidak obat pelangsing yang tidak menyiksa?”

Kutahan nafasku sesaat, jantungku berpacu cepat, aku benar-benar tak bisa bicara petra, sepertinya saat itu dunia sedang menghakimiku dan aku tak bisa menjawabnya.
Singkatnya petra, temanku tadi sakit karena minum obat pelangsing, setiap hari rutin dia mengkonsumsi obat, jamu, minuman dan semua hal yang bisa menurunkan berat badan, obsesi besarnya dipicu karena merasa malu dengan berat badan yang tidak normal dan berlebihan, ditambah lagi dia beralasan laki-laki tidak suka perempuan gemuk. 
 
Petra, aku malu. Bagaimana aku bisa menasehati dia panjang lebar dan menenangkannya, diam-diam aku pun mengkonsumsi obat pelangsing seperti dia.
Melihat perempuan diluar sana memiliki tubuh bagus dan langsing, sungguh ada keinginan dalam hati perempuan manapun termasuk aku, hanya saja seberapa besar keinginan itu, untuk yang tidak terlalu peduli maka ia akan berusaha menepisnya, tapi aku yakin setiap wanita menginginkannya.
Petra, apa salah menginginkan fisik yang sempurna? 
 
Fisik, bagi sebagian besar kaum wanita menjadi nomor satu, apapun cara akan dilakukan untuk mendapatkan fisik yang bagus, wajah yang cantik, tubuh yang langsing, dan kulit yang putih, sungguh tidak salah petra, jika saja kau menjadi perempuan maka ku yakin kau akan terserang virus itu meskipun sangat kecil. Tapi apa yang salah, yang salah kalau semua yang dilakukan berlebihan dan diluar koridor agama kita, bukankah Allah berfirman “Janganlah kamu sekalian menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan”, maka ketika untuk memiliki wajah yang cantik dengan operasi pelastik, memakai make up berlebihan dan belum tentu halal, justru saat itulah dia sedang merusak wajahnya, ketika untuk mendapatkan tubuh yang langsing dia harus mati-matian minum segala pil, obat atau apapun yang bisa menurunkan berat badan, maka saat itulah ia sedang menyiksa tubuhnya, buktinya temanku itu pada akhirnya tersiksa dan jatuh sakit.
Petra, terkadang laki-laki juga salah, mereka selalu menuntut lebih dari wanita, ingin pasangan cantik, fisik oke, kulit putih, tubuh seperti gitar spanyol, sehingga wanita yang tidak memiliki kriteria yang diinginkan akan tersingkir dan dianggap rendah di mata lelaki, sehingga mereka berusaha mati-matian untuk sempurna. Padahal tidak selalu laki-laki juga memenuhi kriteria tersebut, dasar laki-laki. 
 
Petra, untukmu sebagai laki-laki jangan melihat perempuan dari fisik, kata Ibnu Qoyyim al Jauziyah, cinta itu adalah sebab dan dia akan hilang bersamaan dengan hilangnya sebab tersebut, maka ketika seseorang mencintai pasangannya karena fisik, saat usianya mulai menua, kecantikannya akan hilang berganti kulit keriput dan rambut yang memutih, maka cintanya akan ikut hilang. 
 
Petra, aku janji tidak akan menyiksa diriku lagi, aku akan membebaskannya, bebas menjadi perempuan yang bisa sempurna lewat hatinya.... 
 
Malam ini, biarkan tidurku lelap tanpa ada kau dalam mimpiku...



Selamat malam petra.


Aira


0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;