Kamis, 13 September 2012

Penyesalan

Apa kau menyesal?
Aku tak pernah ingin melabelkan keadaan ini sebagai sebuah penyesalan, apapun yang terjadi kuanggap semuanya baik2 saja, penyesalan lebih identik dengan sesuatu yang menyedihkan, dan aku tak ingin larut di dalamnya, kuanggap semuanya baik-baik saja..
Malam yang semakin larut, aku bahkan sudah lupa dengan dingin angin malam, sepinya, dan semua tentang malam aku sudah lupa, karena aku telah menjadi bagiannya.
Dan saat malam sudah semakin larut, smsmu yang tiba-tiba membuat malamku semakin amnesia. 


Sudah tidur? Malam ini aku tak bisa tidur.
Petra, boleh aku bertanya, hmm apa kau benar2 tidak menyesal?”
Aira. 


Smsmu kubiarkan begitu saja, tidak ada yang perlu dijawab, tidak ada, dan yang paling penting tidak ada penyesalan. 

Aira, penyesalan hanya akan menjadi beban berat yang kau larutkan dalam pikiranmu dan pada akhirnya kau hanya akan bersedih dan tidak bisa menerima apapun yang terjadi, itu sungguh tidak baik, kau bisa sakit, kau bisa terkena kanker otak kalau terlalu sering memikirkannya, dan kemungkinan terakhir kau akan stres atau paling tidak depresi tingkat satu.
Aira, hidup kita, diri kita bukan milik kita seutuhnya, dan kita tak bisa mengaturnya sesuka hati, ada saat dimana kita harus patuh pada aturan pemilik, dan menyesal hanya akan membuatmu lelah, aku mengkhawatirkanmu. 

Satu pesan terkirim. 

“Tidurlah sudah malam tidak baik untukmu,
 dan maaf aira, aku tak pernah menyesal”.
Petra. 






Aku akan bahagia dengan apapun cara Dia membuatku bahagia, meski tidak lagi denganmu aira. Dan kuyakin kau pun akan bahagia..:)

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;