Penyesalan
Apa kau menyesal?
Aku tak pernah ingin melabelkan keadaan
ini sebagai sebuah penyesalan, apapun yang terjadi kuanggap semuanya baik2
saja, penyesalan lebih identik dengan sesuatu yang menyedihkan, dan aku tak
ingin larut di dalamnya, kuanggap semuanya baik-baik saja..
Malam yang semakin larut, aku bahkan
sudah lupa dengan dingin angin malam, sepinya, dan semua tentang malam aku sudah
lupa, karena aku telah menjadi bagiannya.
Dan saat malam sudah semakin larut, smsmu
yang tiba-tiba membuat malamku semakin amnesia.
“Sudah tidur? Malam ini aku tak bisa
tidur.
Petra, boleh aku bertanya,
hmm apa kau benar2 tidak menyesal?”
Aira.
Smsmu kubiarkan begitu saja, tidak ada
yang perlu dijawab, tidak ada, dan yang paling penting tidak ada penyesalan.
Aira, penyesalan hanya akan menjadi beban
berat yang kau larutkan dalam pikiranmu dan pada akhirnya kau hanya akan
bersedih dan tidak bisa menerima apapun yang terjadi, itu sungguh tidak baik,
kau bisa sakit, kau bisa terkena kanker otak kalau terlalu sering
memikirkannya, dan kemungkinan terakhir kau akan stres atau paling tidak
depresi tingkat satu.
Aira, hidup kita, diri kita bukan milik
kita seutuhnya, dan kita tak bisa mengaturnya sesuka hati, ada saat dimana kita
harus patuh pada aturan pemilik, dan menyesal hanya akan membuatmu lelah, aku
mengkhawatirkanmu.
Satu pesan terkirim.
“Tidurlah sudah
malam tidak baik untukmu,
dan maaf aira, aku tak pernah menyesal”.
Petra.
Aku akan bahagia dengan apapun cara Dia
membuatku bahagia, meski tidak lagi denganmu aira. Dan kuyakin kau pun akan bahagia..:)
0 komentar:
Posting Komentar