-
Pendahuluan
Secara
bahasa orientalisme berasal dari kata orient
yang artinya timur. Secara etnologis orientalisme bermakna
bangsa-bangsa di timur, dan secara geografis bermakna hal-hal yang
bersifat timur, yang sangat luas ruang lingkupnya.
Sedang oriental mengandung arti orang timur/Asia dan timur. Sumber
lain menyebutkan, orientalisme berasal dari bahasa Prancis
‘orient’
yang berarti timur atau bersifat timur, dan isme berarti paham,
ajaran, cita-cita, atau sikap. Dalam bahasa Latin, orient
bermakna belajar atau mempelajari sesuatu, menurut bahasa Prancis
kata orienter berarti arahan, petunjuk dan bimbingan, Sedangkan
menurut bahasa inggris orientation mengandung arti bimbingan atau
yang berkaitan dengan bidang moral, masyarakat, pemikiran, atau
bimbingan kepribadian dalam pemikiran atau spiritual.
Orientalis adalah kata nama pelaku
yang menunjukkan seorang yang ahli tentang hal-hal yang berkaitan
dengan "timur". Sedangkan kata orientalisme
(Belanda) ataupun orietalism
(Inggris) menunjukkan pengertian
tentang suatu paham. Jadi orientalisme berarti sesuatu paham, atau
aliran, yang berkeinginan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan
bangsa-bangsa di Timur beserta lingkungannya (Sou’yb, 1990:3)
dan Orang yang menekuni dunia
ketimuran disebut orientalis.
Secara
Terminologis, menurut Edwar W.Said dalam bukunya “Orientalisme”,
pada awalnya orientalism adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
orang barat yang mempelajari bahasa timur, kemudian penggunaan
istilah ini mengalami perluasan, istilah orientalism digunakan barat
dalam pendekatan terhadap timur, dan pendekatan yang dilakukan
meliputi pengetahuan, penemuan dan pengalaman. Definisi
lain
yang diyakini oleh Arberry tahun 1638 (seorang anggota persekutuan
gereja-gereja timur) orientalis
mengandung arti orang yang mengetahui sebagian bahasa-bahasa timur,
Anthony Wood tahun 1691, Samuel Clarke. Di tempat lain, Arberry
yakin, sesuai dengan Oxford Dictionary, orientalis adalah orang yang
mengetahui bahasa-bahasa dan sastra timur. Sumber lain menyebutkan,
orientalis adalah ilmuwan yang mendalami bahasa-bahasa, kesusastraan,
agama, sejarah, adat istiadat, dan ilmu-ilmu dunia timur.
Dunia timur yang dimaksud di sini
adalah wilayah yang terbentang dari Timur Dekat sampai Timur Jauh dan
Negara-Negara yang berada di Afrika Utara.
Orientalisme adalah gagasan pemikiran
yang mencerminkan berbagai kajian tentang negara-negara timur Islam.
Objek kajiannya meliputi peradaban, agama, seni, sastera, bahasa dan
kebudayaannya. Gagasan pemikiran ini telah memberikan kesan yang
besar dalam membentuk persepsi Barat terhadap Islam dan dunia Islam.
Caranya ialah dengan menyebarkan kemunduran cara berfikir dunia Islam
dalam pertarungan peradaban antara Timur (Islam) dengan Barat.
Masih Menurut
Edwar Said, orientalisme bukan sekedar wacana akademis tetapi juga
memiliki akar-akar politis, ekonomis, dan bahkan relijius.
Secara analitis, orientalisme
dibedakan atas
keahlian
mengenai wilayah timur,
metodologi dalam
mempelajari masalah ketimuran, dan sikap ideologis terhadap masalah
ketimuran, khususnya terhadap dunia Islam.
Tiga point di
ini, berkumpul
dalam istilah orientalis dan orientalisme, yang berkonsentrasi
mengkaji kawasan timur, lebih khusus Islam.
Dari pengertian bahasa dan istilah di
atas, dapat disimpulkan bahwa orientalisme adalah sebuah paham/cara
pandang, pengetahuan barat tentang timur, secara khusus Islam,
sedangkan orientalis adalah orang yang mendalami ilmu-ilmu atau dunia
timur. Pada mulanya wilayah kajian orientalisme hanya terbatas
pada kajian keislaman, peradahan Islam, bahasa dan sastra Arab.
Kemudian wilayah kajian ini meluas dan mencakup seluruh aspek kajian
ketimuran , yakni mulai dan aspek bahasa ketimuran, agama-agama
Timur, adat istiadat, hingga budaya ketimuran. Fokus utama kajian
orientalis adalah agama Islam dan Bahasa Arab, karena keduanya
merupakan faktor terbesar dan ketertarikan orientalis dan
menggambarkan kontroversi gagasan, politik dan teologi yang mewarnai
kehidupan masa kini. Studi orientalisme, yang bertujuan mengkaji
peradaban Islam dan bahasa Arab, sebenarnya merupakan inspirasi dan
generasi masyarakat Eropa dan negara Barat, sekaligus sebagai tindak
lanjut dan Perang Salib. Orientalisme juga bertujuan membuat bingung
kalangan non-muslim untuk menerima dan memeluk agama Islam melalui
imperialisme kolonialis dan kekuatan ekspedisi missionaris dalam
rangka zionisme dan kristenisasi seperti yang telah dicapai di
wilayah Afrika dan Asia Timur.
Para orientalis, umumnya adalah
keturunan Yahudi, Nasrani dan setiap orang yang mengikuti jejak dan
terinspirasi oleh mereka, yaitu generasi non-Yahudi dan non-Nasrani,
termasuk kaum muslimin yang kebarat-baratan (westernist), yang keluar
dari agama Islam karena sependapat dengan gagasan dan ide-ide
orientalis. Kajian orientalisme ini awalnya hanya dilakukan oleh para
pendeta, cendekiawan, dan missionaris yang sebagian mereka tertarik
pada teologi dan sebagian lagi sangat peduli pada kcbangkitan dan
pendidikan gereja. Meski pengakuan dan paradigma orientalis
berbeda-beda, namun keduanya mengarah pada satu titik yang sama,
yaitu menghancurkan Islam.
- Kegiatan Orientalis
Para orientalis
menulis buku, memberikan kuliah dan pelajaran, menyebarkan missi
kristen di tengah umat islam, mengumpulkan harta untuk mendirikan
berbagai yayasan, dan mengadakan seminar-seminar, menerbitkan media
pers, dan mengadakan kongres/muktamar untuk menyusun strategi.
Para orientalis
juga menyusun berbagai buku keislaman tentang Rasul, al Qur’an,
sejarah kaum muslimin dan masyarakatnya.
- Media dan Publikasi
Aktivitas
mereka :
- Tahun 1887, bangsa prancis mendirikan satu lembaga untuk para orientalis kemudian didirikan lagi pada tahun 1920, menerbitkan majalah al majallah al asiawiyah.
- 1823, di london didirikan lembaga yang mendukung kegiatan studi ketimuran, yang ditangani oleh raja. Juga menerbitkan majalah al jam’iyah al asiawiyah al mulkiyah.
- 1842, orang amerika mendirikan lembaga dan majalah as syarqiyah al amerikiyah, pada tahun yang sama orientalis jerman menerbitkan majalah khusus, begitu juga yang ada di austria, italia dan rusia.
- Diantara majalah yang diterbitkan oleh orientalis amerika pada abad ini adalah majalah oriental-studies association, yang diterbitkan di kota gambier, ohio.
- Majalah middle east affairs dan majalah middle east yang sifatnya politis.
- Majalah yang paling berbahaya adalah majalah The muslim world yang diterbitkan oleh S. Zweimer tahun 1911, sekarang diterbitkan oleh Hartford amerika. Pemimpin redaksinya K.Cragg.
- Orientalis perancis menerbittkan majalah la monde musulman.
- Diterbitkannya Ensiklopedi islam, didalamnya fanatisme melawan dan memusuhi islam
- Orientalis diam-diam masuk ke lembaga bahasa di mesir dan lembaga ilmu pengetahuan di damaskus dan baghdad
- Mengadakan kongres dari waktu ke waktu, kongres 1 pada tahun 1783 hingga saat ini
- Kongres Kairo tahun 1324 H/1906 M
- Kongres Bidenburg tahun 1328 H/1910 M
- Kongres Lucknow, india tahun 1329 H/1911 M
- Kongres Al Quds tahun 1343 H/1906 M
- Kongres Al Quds tahun 1354H/1935 M
- Kongres Al Quds tahun 1380 H/1961 M
- Didirikan lembaga-lembaga keagamaan, dan ekonomi. Untuk memberikan biaya kepada mereka yang menggeluti dunia orientalisme
- Masuk ke dunia pendidikan dengan menyisipkan pendidikan yang ke barat-baratan.
Contoh buku-buku
karya orientalis :
- The Encyclopedia of islam
- Shorter Encyclopedia of islam
- Riwayat hidup Muhammad karya Sir William Muir
- AL-ISLAM karya Alfred Geom
- Sejarah mazhab-mazhab tafsir islam karya Goldziher
- Akidah Islam karya L.Weinsink
- Sumber-sumber sejarah Islam karya Arthur Jeffry
- Whaiter Islam karya H.A.R Gibb.
- Islam kini karya A.J Alberry
- Sejarah arab karya Philip K. Hitti.
- Perang dan damai dalam islam karya Majid Qudori
- Sumber-sumber sejarah al Qur’an karya Arthur Jeffry
- Tasawuf dalam islam karya Nicholson
- Mukadimah al Qur’an karya R.Bell
- Al-Islam karya D.S.Margoliouth
- Jembatan menuju islam karya Eric Betmen
- Kesatuan dan keragaman kebudayaan islam karya G. Von Gruneboum
- Yudaisme dalam islam karya Abraham Kasy
Daftar
Pustaka
- Dr. M Al Bahiy, Pemikiran Islam Modern, Hal 355-357, Alih Bahasa Su’adi Sa’ad. Penerbit Pustaka Panjimas 1986 Jakarta Cetakan 1 Desember 1986.
- H.A. Mannan Buchori.Lc., Menyingkap tabir orientalisme, Jakarta : Amzah, Cetakan I Juni 2006, Hal 104-109.
- Edwar W.Said, Orientalisme, Bandung : Penerbit Pustaka, Cetakan ke-4 2001 M. Alih bahasa Asep Hikmat.
- BAB I_PENDAHULUAN, Orientalisme.pdf.
- Dr. Hasan Abdul Rauf M. El-Badawiy dan Dr.Abdurrahman Ghirah, Orientalisme dan Misionarisme; Menelikung pola pikir umat islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, Cetakan pertama, February 2007
0 komentar:
Posting Komentar