Oh tidak, untuk kesekian
kalinya akhir-akhir ini aku membuat ulah, ditegur, dinasehatin panjang kali
lebar kali tinggi, betapa keras kepalanya otakku, atau mungkin hatiku telah
ikut keras pula, aku kurang yakin.
Naif sekali, aku yang
paling tidak suka dimarahin, diingatkan berkali-kali, tapi tetap saja melakukan
ulah yang sama, entahlah aku ragu jangan-jangan ada kelainan dalam diriku.
Begitulah manusia,
ibarat sebuah dosa ia dianggap kecil tapi kalau dilakukan terus menerus
hitungannya bisa lebih berat dari dosa besar yang hanya dilakukan sekali,
mungkin seperti itu pula yang kurasakan saat ini, berkali-kali melakukan
kesalahan yang kuanggap sepele, pada akhirnya ia menggunung dan tumpah ruah
tanpa ampun, dan aku menjadi manusia paling bersalah. So, setelah semua itu
terjadi siapa coba yang bisa disalahkan?
Buruknya, aku sadar itu
salahku tapi tetap saja menyalahkan keadaan, kesal pada semua orang dan orang
lain terkena imbasnya, ah betapa buruknya diriku ini.
Okeh okeh, so saat ini
aku ingin menjadi manusia normal, merasa nyaman, damai, dengan duniaku, dengan
apa yang kulakukan, maka aku harus mengingat-ngingat kesalahan-kesalahan apa
yang sering kulakukan, mengingat nasihat apa yang sudah orang luapkan padaku, i
know itu pasti untuk kebaikanku tentunya, so bersabarlah dunia, aku mau
berubah, aku ingin berubah, tapi tidak semudah saat aku mengedipkan mata.
Jangan pernah
sekali-sekali meremehkan sebuah kesalahan, jika ia dilakukan secara kontinyu ia
tidak lagi kecil, tidak lagi sepele, untuk orang lain ia menjadi teramat besar,
ia bisa meledak begitu saja, dan jangan pernah berpikir kita hidup di dunia ini
sendirian, apa yang kita lakukan pasti akan terus berkaitan dengan orang lain,
dengan dunia sosial, jadi berhati-hati dan tetap menjaga kepercayaan orang lain
pada kita...
Now and future, semoga
ini bisa jadi pelajaran berharga buat aku, lebih bersikap dewasa, bijak
menyikapi sesuatu dan bersabarlah, bersabarlah nay...
21.41
Persada.
0 komentar:
Posting Komentar