10 Juni 2012
Kamu cinta gak sama Allah?
Cinta.
Kenapa?
Karena Allah selalu mengabulkan permohonanku, karena
Allah baik udah bikin aku senang, yaa pkoknya aku cinta kok sama Allah, benaran
deh.
Kalau Allah gak mengabulkan permohonanmu masih cinta
gak?, kalau Allah bikin kamu sedih dengan mengambil ayahmu ke pangkuannya, kamu
masih cinta gak?
Umm, emm,... gimana yah, ga tahu deh.
Koma,
Beberapa kali aku berpikir
tentang ini, hingga akhirnya ketika setiap kali permohonanku selalu dikabulkan
oleh Allah padahal aku selalu berdosa, aku bertanya dalam hati lalu atas
dasar apa coba Allah mengabulkan permohonanku?.
Aku masih suka membicarakan
keburukan oranglain, aku masih suka berbohong dengan dalih terpaksa, aku masih
suka lalai beribadah dengan dalih nanggung, aku masih suka marah-marah sama
orang, aku juga masih selalu cemburu dan iri pada hal yang bukan semestinya,
aku masih malas belajar, aku masih suka membuang-buang waktu, aku masih suka
ini dan itu yang berakibat dosa, lalu aku berpikir keras sampai pada akhirnya
muncul pertanyaan, kalau begitu atas dasar apa coba Allah selalu mengabulkan
permohonanku, atas dasar apa Allah masih memberiku kenikmatan, bahkan jika
ada yang meminta sesuatu padaku padahal yang meminta adalah orang selalu
membuat salah, membuatku sedih, marah, aku tidak akan berbaik hati
memberikannya.
Dan kali ini ketika do’aku
yang entah kesekian kali tetap saja dikabulkan, akhirnya aku hanya bisa
berkata, aku malu sama Allah.
Dan jika suatu saat nanti
aku diberikan satu kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Allah, aku ingin
sekali bertanya,
“Allah,
kenapa Kau masih baik padaku, padahal aku sudah jahat padaMu?”.
Kenapa Kau masih menunjukkan kecintaanMu padahal jika aku
ditanya Kalau Allah gak mengabulkan permohonanmu masih cinta gak?, kalau Allah
bikin kamu sedih dengan mengambil ayahmu ke pangkuannya, kamu masih cinta gak?
Jujur, aku masih bingung untuk menjawabnya.
Baiklah, maafkan aku, dan tolong berikan aku kesempatan
untuk bisa menjawabnya,
Ya Allah yah, pleaseee...
1 komentar:
sepertinya saya jugua pernah merasakan ini...
dan bertanya dengan perasaan
dan bertanya dengan pertanyaan yang salam denagn ini..
kenapa, oh kenapa?
Posting Komentar