Petra,
Sesuai perkiraan, ternyata
prasangka-prasangka tak baik selama ini yang kusematkan padamu benar nyata,
ternyata kesibukanmu disana bukan menjadi alasan mengapa kau tak sempat
membalas pesanku, ini memang sudah rencana, sudah kau atur sedemikian hingga
tak ada bekas, hingga menjadi akhir dari perjalanan penantian yang sudah sekian
lama.
Rupanya pengharapanku selama
ini percuma, rupanya aku sudah membuang sebagian waktu hidupku untuk memikirkan
orang yang diam-diam sudah menghapus namaku di hatinya.
Petra,
Hari ini aku akhirnya menemukan
manusia paling jahat di dunia ini, melebihi para koruptor yang menghabiskan
uang rakyat, melebihi para pembunuh berdarah dingin, melebihi para bandit di
kota-kota, melebihi apapun. Akhirnya aku menemukannya, penjahat yang sudah
diam-diam membunuh perasaan seseorang, membunuh pengharapan-pengharapan,
membunuh impian kecil, membunuh satu persatu yang dimiliki oleh seseorang.
Aku malu, sungguh teramat
malu pada diriku, sudah menghabiskan sebagian waktu hidupku untuk memikirkan
hal-hal yang tak berguna sama sekali.
Aku malu pada mereka, yang menjelang
sore kuusap punggungnya, kuhapus airmatanya, kutabahkan hatinya, sungguh
teramat malu, andai mereka tahu, ternyata sekarang aku yang harus dihapus
airmatanya, yang harus dikuatkan hatinya, tapi bagaimanalah dunia ini terlampau
lucu, mengobati sakit orang lain apa harus juga merasakan sakit? Sungguh tidak
adil.
Petra,
Itulah yang kukhawatirkan,
kau disana, aku disini, jarak yang tak lagi dekat membuat segala hal berubah
menjadi sesuatu yang tidak terduga.
Aku tak ingin menyalahkanmu,
sebaiknya aku yang harus bersadar diri karena terlalu banyak berharap pada
seseorang yang tidak pasti..
Petra,
Semoga Allah selalu
menyayangimu.
08 April 2014
22.43
Aira
Kuhentikan perjalananku..
0 komentar:
Posting Komentar