Jumat, 16 Mei 2014

Dear : A-Z (di Negri Antah Barantah Episode 3)


Gulali manisku, apakabarmu disana? Entah mengapa ada saja hal-hal kecil yang membuatku ingat padamu, tiap kali membuka laptop, tiap kali ada hujan, tiap kali memandang langit sore, matahari tenggelam, memandangi jalanan lewat jendela, ingatanmu mendadak muncul begitu saja, bukan tak ingin, tapi aku tak ingin mengingatmu keterlaluan, bukankah sesak menahan rindu yang berkepanjangan dan mengingatmu diam-diam? Jadi aku tak ingin terus mengingatmu dalam aktivitasku...
Tapi lagi-lagi kali ini aku mengingatmu, sebab aku bertemu seseorang yang sangat keren tak terkira, ah jauh lebih keren dengan sok kerenmu, haha.. dia seorang doktoral di Universitas Sains Malasyia, sebab hari-hari kemarin hariku disibukkan di malasyia, mengurus visa dan macam lain hal, jadi aku menginap di flat milik doktor itu, dia sangat sederhana bahkan aku sempat kaget saat tahu ternyata dia orang berpengaruh di USM (universitas bergengsi di pulau pineeng malasyia), seorang doktor dan punya anak-anak yang sangat luar biasa, banyak hal yang beliau ceritakan padaku, tentang proyek beliau bimbing mahasiswa s2 dan s3 di 3 negara, kuliah jarak jauh antar negara, tawaran beliau untuk bisa s2 di USM, bercerita anak-anaknya yang homeschooling dengan beliau sendiri, di rumahnya tempat privat mahasiswa yang ingin belajar bahasa, anak-anaknya yang bisa berbagai bahasa, anaknya juga yang kelas akselerasi, semua itu beliau sendiri yang didik, menurutnya bisa sekolah, kuliah dan dapat gelar tak perlu masuk sekolah dan kuliah secara formal, banyak baca buku, belajar pada orang yang ahli, banyak bertanya, hal-hal itulah yang penting, maka saat sampai rumahnya, banyak sekali mahasiswa yang belajar di rumahnya setiap hari. Beliau juga menawarkan secara Cuma-Cuma membuka kelas untukku dan teman-teman dari indonesia untuk belajar di rumahnya, ah sayang sekali jarak yang agak jauh sedikit menghambat, ya kemungkinan Cuma bisa saat liburan.
Aku jadi mengingatmu, sebab tiba-tiba aku berimajinasi tentang kita, tentang bagaimana kita nanti, aku ingin kau pun bisa sehebat beliau, bahkan bisa lebih dari itu dan aku akan menemanimu selalu melalui semua itu, mendidik anak-anak kita menjadi orang-orang yang lebih keren dari ayah dan ibunya, mengingat semua itu membuatku menjadi merasa sangat kerdil, ah betapa bodohnya aku dan kau dengan segala kelebihanmu, aku jadi malu, sungguh aku malu dengan banyak kekuranganku. Apa kau masih dengan lapang dada menerima kekuranganku? Aku takut, sebab betapa banyak perempuan yang lebih keren dan berkelebihan dariku..
Gulali manisku, apa tak mengapa bila nanti kau tahu betapa banyak kekurangan yang kumiliki sementara kau berharap aku lebih dari itu, apa tak mengapa?
Aku jadi mengingatmu, sebab aku ingin kita kelak bisa menjadi orang-orang yang berhasil mendidik anak-anaknya, berhasil menjadi yang bermanfaat untuk banyak orang, berhasil menjadi penerus para alim ulama yang sangat jauh bila diukur kadar ilmunya, aku sadar aku yang sangat kecil, tapi aku bermimpi, untuk itu kuajak kau dalam mimpiku, dan ajak aku juga dalam mimpimu, maka kita lalui dan wujudkan mimpi-mimpi kita sejauh yang kita bisa, yang kita mampu karena aku ingin melalui semua kesulitan itu bersamamu, untuk meraih bahagia yang berkepanjangan di suatu hari kelak..
Gulali manisku, bila dalam sepersekian detik, menit atau jam tiba-tiba mendadak aku ada dalam pikiranmu, hehe, kuharap kau mengajakku dalam impian-impian yang selalu kau bilang absurd, lalu simpan baik-baik dalam ingatanmu aku orang pertama yang siap menemanimu untuk mewujudkan impian absurd itu... :-*
Iya, sebab aku ingin melalui semua itu bersamamu....
Selamat tidur gulali manisku.





16-05-14
00.00


0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;