Mendadak kita menjadi satu
kesatuan yang tak saling mengenal, seolah aku tak tahu siapa kamu, aku
mengabaikan apapun tentangmu dan kurasa kau pun begitu, seolah tak mengenalku
dan mengacuhkan keluhan-keluhanku.
Sejauh ini aku tak mengapa,
kurasa kau pun baik-baik saja, aku tahu, aku sadar terkadang jarak memang
penting, suatu saat dimana perasaan kita terlampau dalam dan kita tak sanggup
lagi menampungnya, maka membuat jarak, membuat jeda akan menjadi solusi baik
untuk kita, sebab rindu, perasaan yang kita sebut itu dalam benak kita,
terlampau besar, hingga bagiku tak ada lagi ruang untuk menyimpannya, sementara
jarak menjadi satu masalah yang tak pernah bisa kita atasi.
Sejauh ini aku tak mengapa,
sebab aku tahu, dalam diam kita, dalam do’a-doa kita, saat aku mengingatmu
dengan al-Qur’an yang ada namamu di dalamnya, yang kutulis juga namaku,
mengingat cerita mengapa ia bisa sampai padaku, aku menjadi amat yakin, bahwa
kau memang sudah beritikad baik untukku, untuk kita dan masa depan kita.
Sebab itu, jeda yang menjadi
penghalang baik perasaan yang terlampau dalam ini, membuat kita bisa menjadi
lebih baik hingga ayat al Qur’an itu bisa menjadi layak untuk kita “perempuan
yang baik untuk laki-laki yang baik, begitupula sebaliknya laki-laki yang baik
untuk perempuan yang baik”.
Jadi, baik-baik disana, dan
tak usah khawatir aku pun baik-baik disini, selalu ingat akan harapan dan
impian kita untuk masa depan dalam do’a-do’a kita...
Amin..
Semoga Allah selalu
memudahkan urusanmu gulali manisku, J
0 komentar:
Posting Komentar