Disini panas sekali, cuaca
sangat tak bersahabat, kau tahu bukan bagaimana dinginnya kotaku, maka aku
harus belajar mengeja panas pada satu persatu anggota tubuhku, aku merasa
kesal, mendadak kulitku bertambah kusam, bibirku pecah-pecah, keringat seperti
aliran mata air sungai, dan setiap hari aku harus merasakan situasi itu, oh
tidak, aku harus merasakannya selama setahun ini.
Tak hanya itu, makanan
disini sangat manis dan asam, kau juga tahu bukan, 2 rasa itu yang selama ini
paling sulit kuterima di lidahku, maka aku harus belajar mengeja rasa pada satu
persatu lidahku, setiap kali merasai manis aku pejamkan mata, mengingatmu dari
kejauhan alam bawah sadarku lalu muncul sebuah kalimat penyemangat “dia suka
manis, aku harus mulai terbiasa”. Selanjutnya bisa kutelan pelan-pelan.
Hey, disini juga muslim
sangat minoritas jadi tiap langkah harus hati-hati siapa tahu salah, siapa tahu
tak boleh, satu persatu aku mengeja budaya yang tak pernah kualami sebelumnya,
ada banyak hal yang membuatku heran dan cukup kaget, tapi kamu juga tahu bukan,
sejujurnya darah yang mengalir dalam tubuhku sebahagiannya adalah darah
perantau, ayah sejak kecil suka merantau, sampai akhirnya mendapat ibu yang
jauh dari kampung halamnnya, kurasa meski aku sering mengeluh banyak hal padamu,
tapi sejujurnya aku mudah untuk adaptasi di lingkungan baru, jadi jangan
khawatir, aku baik-baik saja, dan jangan khawatir pula, aku bisa menjaga
diriku..
Ah iya, aku lupa sulit
sekali belajar masakan khas negri ini, sudah kubilang bukan 2 rasa manis dan
asam itu berat diterima lidahku, bagaimana mungkin aku belajar memasak
sementara lidahku masih tak bersahabat dengan rasa, tapi jangan khawatir aku
masih mengeja satu persatu tentang memasak, tentang bumbu, tentang rasa, mana
yang enak, mana yang cocok untuk lidahmu, lidah segala macam rasa mudah masuk,
hihi..
Jadi guru disini rupanya
juga tak mudah, bayangkan dalam sehari aku bisa mengajar dari tiap tingkatan,
TK, SD, SMP sampe SMA, misal jam pagi aku ngajar SMA, bel berbunyi lari ke area
bawah ngjar SD, terus ngjar TK dengan mempertahankan semangat, naik lagi ke
area atas SMA, terus saja begitu setiap hari, aku membayangkannya sudah geli
sendiri, alhasil sepertinya aku bakal tambah kurus dan tambah item, hahaha..
Jadi, inilah aku di negri
yang entahlah harus kubilang apa, tapi aku baik-baik saja, bagaimana denganmu,
di kota tempat kita bertemu dulu?
0.03
0 komentar:
Posting Komentar