Jumat, 15 Agustus 2014

Harta karun yang hilang



Hey kunang-kunang malam, kemana perginya kau? Kupikir dengan lagu-lagu galau ini kuputar, cukup membuatmu tergoda mendatangiku, lalu dengan sudah aku tahu kau akan berkata sok tua menasihatiku, ah kau lupa aku lebih tua darimu.. hihi, :-P
Aduh nay, bersiap-siap alzheimer nanti tua sering-seringka galau.
Eh siapa bilang aku galau, lihat dong aku bahagia, kebetulan saja ini liburan kuputar lagu begini, tak ada hubungannya dengan moodku eh.
Seperti biasa aku mengelak.
Alah, palingan bohong lagi.
Si kunang-kunang jelek mulai menyebalkan.
Betulan ini, aku tidak galau, hanya saja.. .
Pandanganku beralih menatap bulan. Hanya untuk mengalihkan biar si kunang-kunang jelek tak menatapku.
Hanya saja apa?
Kunang-kunang mulai memaksa ingin tahu, ih kepo deh, :-P
Pandanganku masih belum beralih, ah biar saja lagian kunang-kunang nyebelin si.
Hanya saja aku sedang ingin melampiaskan kepingan-kepingan harta karunku yang akhir-akhir ini kusembunyikan.
Baru saja kuakui rahasiaku, dan ah dasar kunang-kunang jelek, ternyata dia sudah pergi.
Baguslah, bila dia tahu apa yang akan dia katakan padaku, huft.

Lebih baik dia tidak tahu.. 



15 Agustus 2014

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;