Kamis, 19 Juni 2014

Kotak Pandora


Mendadak akhir-akhir ini terbersit keinginan untuk menikah, ups keceplosan deh, hehe, yeah mungkin ini dampak dari beredarnya berita pernikahan dimana-mana, bermunculan foto pernikahan di beranda fb, dan bayi lucu secara bergantian pula memenuhi berita, soal bayi memang sejak dulu aku suka bayi, pengen punya bayi itu udah keinginan sejak dulu, tapi tidak sempat terpikirkan untuk menikah cepat, ya pokoknya punya bayi (nah loh).
Sejak dulu memang tak pernah terpikirkan untuk menikah cepat, walaupun aku satu-satunya di keluarga besar yang punya pemikiran seperti ini, sebab selalu muncul nasehat perempuan lebih baik nikah muda, makanya keluarga besar khususnya yang perempuan sudah menikah semua, yeah hanya tinggal aku, tapi lagi-lagi aku selalu mengabaikan hal-hal yang sekiranya kurang pas dengan pemikiranku, yah tentunya dengan memberikan penjelasan dan pemahaman pada keluarga, misalnya karena alasan pendidikan, pekerjaan, belum siap dan sebagainya, dan syukurnya sejauh ini mereka masih mau menerima alasanku, entahlah bila nanti sepulang dari sini, atau tahun berikutnya, berikutnya lagi, ah entahlah.
Ada banyak hal yang masih ingin kulakukan, pendidikan, pengalaman, pekerjaan dan membantu mewujudkan impian adik-adikku, alasan itulah yang paling besar dan mampu menghalangi keinginan itu, jadi yeah walaupun sekarang bilang pengen nikah sejujurnya juga belum siap, aku pikir menikah bukan soal akad, halal, bahagia bisa bersama orang terkasih tanpa takut dosa, bukan hanya itu saja (bukan menganggap tidak penting, tapi aku pikir harus seimbang semuanya), tapi banyak hal lain yang mengikuti yang akan dialami pasca semua itu, misalnya mengurus rumah tangga, finansial, saling memahami karakter, dan paling penting mendidik anak, ah rasanya berat sekali, kalau memikirkan itu jadi takut untuk menikah.
Jadi jangan Cuma ikut tren, kalau pengen menikah ya siapkan diri sejak saat ini, hoho gaya bener, misalnya perbaiki diri, belajar dan terus menuntut ilmu tanpa batas, belajar dari pengalaman orang yang sudah menikah, bekerja keras dan melatih diri untuk mempersiapkan semua itu (jiaah, nasihat untuk diri sendiri kayaknya), jadi ya harus mengubur keinginan ikut tren itu dalam-dalam sebelum jauh melampaui dan tidak bisa dikendalikan.
Sekarang fokus saja mempersiapkan semua itu, belajar dan belajar jangan lupa kelak ibu adalah madrasah pertama (aduh jadi takut), apalagi kelak anak-anakku akan lahir di tahun yang kejam dan menakutkannya lebih dari tahun ini. Jadi bersabarlah, menikah di waktu yang tepat dengan kesiapan kedua pihak itu lebih penting.
Ingat, jangan Cuma ikut tren, menikah itu menyempurnakan agama, sekali seumur hidup, so, jangan sekedar ingat yang enak-enak dan melupakan amanah dan tanggungjawabnya, untuk menyempurnakan agama pastinya butuh kesiapan yang matang untuk bisa sempurna... that’s right... hehe.
Oke, good bye keinginan yang mendadak aneh itu, kusimpan kau di kotak pandoraku, suatu hari bila aku sudah siap aku akan membukanya dengan senang dan bahagia.. bye bye...



19 Juni 2014

Pakpayoon, Pathalung. 

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;