Seharian ini aku tidak
keluar rumah, malam ini akhirnya terpaksa keluar dan ternyata dunia belum
berubah, kupikir seharian mengurung diri dari aktivitas sekolah dan luar akan
ada yang berubah, pas keluar ternyata aku sudah berada disana, di kota tempat
kita bertemu, kau menyambut kepulanganku.
Sejak hari ini aku sudah
menerka-nerka pertemuan kita, setahun kemudian, kau di bandara menjemputku, aku
dengan senang dan juga malu ingin segera bertemu, kita beradu mata, aku yang
cukup kaget dengan penampilanmu yang sedikit berubah setahun kemudian, rambut
itu, kulitmu yang putih kecoklatan, alismu yang menaik persis seperti milik
ayahku, dan senyum sok kerenmu yang tak berubah sama sekali. Kau pun merasakan
atmosfer itu, seperti bertemu seseorang yang tidak dikenal, kau memandangiku
utuh, berat badanku yang sudah turun, kulitku yang bertambah legam, dan senyum
khasku yang juga tak akan hilang. Kita memulai kembali pertemuan pertama
setelah setahun kemudian..
Aku sudah menerka-nerka
pertemuan kita, aku yang memulai sapa, kau membantuku membawakan barang dan
diammu yang sebetulnya menyimpan banyak pertanyaan tapi tersebab senang yang
menimpa kita akhirnya kita hanya bisa tersenyum dan kau mengantarku pulang.
Sepanjang perjalanan, kita
masih saja diam, kau dengan senyum sok kerenmu dan aku yang menahan malu, sampai
akhirnya kau memulai percakapan.
Gimana kalau
kita makan dulu yuk, kamu pasti kangen makanan khas kota ini.
Aku yang masih senang bukan
kepalang mengangguk saja mengiyakan. dan akhirnya kita berhenti di sebuah rumah
makan yang dulu biasa kudatangi setahun yang lalu.
Sambil menunggu makan, kita
memulai percakapan, aku bercerita perjalananku, setahun di negri orang, kau pun
bercerita aktivitasmu, kuliahmu, dan hal-hal yang tidak kita ketahui tersebab
lama tak bertemu.
Entah kenapa waktu begitu
cepat berputar, percakapan kita yang manis terpaksa harus diakhiri, aku
mengeluh dalam hati, kau pun begitu, kita seolah saling tahu bahwa kita masih
ingin bersama.
Sore itu pukul 17.00
akhirnya sampailah aku di penginapan, mungkin lusa aku akan pulang ke rumah,
dan kita masih saja beradu pandang, tak ingin berpisah, masih ingin bersama,
atmosfer yang bisa kita baca, saling menguapkan rindu, akhirnya aku membuka
percakapan.
Besok kamu
bisa nemenin aku jalan-jalan ?
Sebentar kau lihat agenda di
handponemu, meraba-raba apakah besok ada kuliah, ada jadwal, lalu dengan cepat
kau balas pertanyaanku.
Iya bisa,
besok aku gak ada kuliah kok.
Sekali lagi aku senang bukan
kepalang, besok kita bisa bertemu lagi, melepaskan kepingan-kepingan rindu yang
kita simpan selama setahun.
Dan kita berpisah di sore
itu, sambil menunggu-nunggu esok untuk bertemu.
Kupandangi punggungmu, dan
dalam beberapa langkah saja kau berhenti dan kembali memandangiku, aku tahu,
aku juga merasakan itu, atmosfer dimana hati kita masih ingin terus bersama...
14 juni 2014
Setahun kemudian di bulan mei 2015
0 komentar:
Posting Komentar