Sabtu, 14 Juni 2014

Mei 2015


Seharian ini aku tidak keluar rumah, malam ini akhirnya terpaksa keluar dan ternyata dunia belum berubah, kupikir seharian mengurung diri dari aktivitas sekolah dan luar akan ada yang berubah, pas keluar ternyata aku sudah berada disana, di kota tempat kita bertemu, kau menyambut kepulanganku.
Sejak hari ini aku sudah menerka-nerka pertemuan kita, setahun kemudian, kau di bandara menjemputku, aku dengan senang dan juga malu ingin segera bertemu, kita beradu mata, aku yang cukup kaget dengan penampilanmu yang sedikit berubah setahun kemudian, rambut itu, kulitmu yang putih kecoklatan, alismu yang menaik persis seperti milik ayahku, dan senyum sok kerenmu yang tak berubah sama sekali. Kau pun merasakan atmosfer itu, seperti bertemu seseorang yang tidak dikenal, kau memandangiku utuh, berat badanku yang sudah turun, kulitku yang bertambah legam, dan senyum khasku yang juga tak akan hilang. Kita memulai kembali pertemuan pertama setelah setahun kemudian..
Aku sudah menerka-nerka pertemuan kita, aku yang memulai sapa, kau membantuku membawakan barang dan diammu yang sebetulnya menyimpan banyak pertanyaan tapi tersebab senang yang menimpa kita akhirnya kita hanya bisa tersenyum dan kau mengantarku pulang.
Sepanjang perjalanan, kita masih saja diam, kau dengan senyum sok kerenmu dan aku yang menahan malu, sampai akhirnya kau memulai percakapan.
Gimana kalau kita makan dulu yuk, kamu pasti kangen makanan khas kota ini.
Aku yang masih senang bukan kepalang mengangguk saja mengiyakan. dan akhirnya kita berhenti di sebuah rumah makan yang dulu biasa kudatangi setahun yang lalu.
Sambil menunggu makan, kita memulai percakapan, aku bercerita perjalananku, setahun di negri orang, kau pun bercerita aktivitasmu, kuliahmu, dan hal-hal yang tidak kita ketahui tersebab lama tak bertemu.
Entah kenapa waktu begitu cepat berputar, percakapan kita yang manis terpaksa harus diakhiri, aku mengeluh dalam hati, kau pun begitu, kita seolah saling tahu bahwa kita masih ingin bersama.
Sore itu pukul 17.00 akhirnya sampailah aku di penginapan, mungkin lusa aku akan pulang ke rumah, dan kita masih saja beradu pandang, tak ingin berpisah, masih ingin bersama, atmosfer yang bisa kita baca, saling menguapkan rindu, akhirnya aku membuka percakapan.
Besok kamu bisa nemenin aku jalan-jalan ?
Sebentar kau lihat agenda di handponemu, meraba-raba apakah besok ada kuliah, ada jadwal, lalu dengan cepat kau balas pertanyaanku.
Iya bisa, besok aku gak ada kuliah kok.
Sekali lagi aku senang bukan kepalang, besok kita bisa bertemu lagi, melepaskan kepingan-kepingan rindu yang kita simpan selama setahun.
Dan kita berpisah di sore itu, sambil menunggu-nunggu esok untuk bertemu.
Kupandangi punggungmu, dan dalam beberapa langkah saja kau berhenti dan kembali memandangiku, aku tahu, aku juga merasakan itu, atmosfer dimana hati kita masih ingin terus bersama...

14 juni 2014


Setahun kemudian di bulan mei 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Bagaimana komentar anda dengan postingan saya?

 
;